Pria Kristen di Iran ini Bertemu Yesus Sebelum Dieksekusi Mati

Internasional / 9 September 2016

Kalangan Sendiri

Pria Kristen di Iran ini Bertemu Yesus Sebelum Dieksekusi Mati

Budhi Marpaung Official Writer
5621

Seorang pria Kristen di Iran bernama Mohsen memposting kata-kata terakhir saudara laki-laki yang disampaikan kepadanya satu hari sebelum dieksekusi mati. Dalam laman akun Facebook pribadi, Alireza Asadi, saudaranya, mengaku pertemuan dengan Yesus adalah pengalaman terbaik yang pernah terjadi di dalam kehidupannya.

"Dan Mohsen, saya benar-benar percaya bahwa ada musim baru dimulai bagi saya. Dan musim baru ini jauh, jauh lebih menyenangkan daripada kehidupan duniawi ini. Itu adalah yang benar-benar yang saya percayai,” kutip Mohsen sebagaimana dilansir christiantoday, Rabu (7/9) waktu setempat.

"Bahkan ketika saya tidak bertobat saya tahu ada sesuatu. Tapi sekarang saya percaya pasti tentang musim baru ini dan keberadaannya. Saya akhirnya bisa berada dalam kedamaian," posting Mohsan.

Asadi mengatakan ia masih tidak sepenuhnya yakin akan dieksekusi. Ia dengan 10 orang termasuk empat temannya. "Kami menangis daripada tertawa banyak."

Ia mengatakan ia telah berbicara kepada mereka tentang Allah dan akan terus melakukannya.

"Banyak dari kamu yang bertanya apakah saya seorang Kristen atau bukan. Tapi sekarang saya mengatakan bahwa saya seorang Kristen. Dan sekarang saya memiliki satu atau dua hari sebalum saya akan mati. Dan saya berharap itu tidak akan pernah terjadi kepada kalian. Mari gunakan momen ini untuk meminta ampun akan semua hal buruk yang pernah kamu perbuat. Tapi yang paling saya ingin beritahukan adalah pengalaman terbaik yang saya miliki. Itu adalah bertemu Yesus. Aku tidak memaksa kalian, tetapi ayo mulai mengenal-Nya. Jika kamu hanya membaca dua kalimat dari Alkitab, kamu tidak akan pernah meninggalkan-Nya lagi,” demikian ucap Asadi.

Mohsan sempat bertanya kepada Asadi bagaimana imannya bisa begitu kuat. Asadi pun menjawab: "Ketika saya berakhir di penjara ini saya menyadari bahwa Allah adalah Allah yang benar. Saya ingin Allah menunjukkan dirinya sendiri kepada saya."

Asadi mengatakan Yesus ada di sana ketika ia membutuhkan-Nya. "Saya butuh ketenangan, Dia ada di sana. Saya kehilangan banyak teman, tapi saya tahu saya bisa menemukan kenyamanan di dalam Dia. Ketika saya memerintahkan setan untuk meninggalkan, saya melihat kejahatan tidak berani mendekati saya lagi. Saya merasa dan melihat bahwa nama Kristus adalah nama di atas segala nama. Dan bahwa musuh tidak memiliki otoritas atas saya lagi."

Sebagai informasi, Alireza Asadi telah dieksekusi mati di Teheran pada akhir Agustus   lalu atau tepatnya 27 Agustus 2016. Eksekusi mati yang dilakukan pihak otoritas setempat telah mendapat kecaman khususnya dari para aktivis penegak Hak Asasi Manusia di Iran.

Sumber : christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami