Bayangkan
saat kamu sedang membuka Facebook dan menemukan foto-foto kebersamaan kemarin yang
baru saja diupload seorang teman. Pasti hal yang pertama kali akan kamu lakukan
adalah langsung mencari posisi dimana kamu berada bukan? Tentu saja, kamu akan pertama kali bereaksi tentang bagaimana kamu di dalam foto tersebut.
Tidak peduli
bagaimana penampilan orang lain di dalam foto tersebut. Yang paling penting
adalah bagaimana penampilanmu di sana. Beberapa dari kalian mungkin akan melingkari
wajah sendiri dan hal terakhir setelah puas menilai diri sendiri, kamu akan mulai memperhatikan orang lain di sekitarnya.
Diakui atau
tidak, semua orang akan sangat subjektif terhadap diri mereka sendiri. “Jauh di lubuk hati, kita suka merasa menjadi orang yang istimewa dan penting.”
Namun pertanyaannya
adalah bagaimana kita bisa menggunakan realita ini agar kita juga tidak lupa untuk
menghargai orang lain? Yang benar adalah bahwa kita tidak akan pernah sungguh-sungguh menghargai siapapun hingga kita benar-benar memiliki karakter rendah hati.
Menghargai dan
menghormati orang lain tidak akan terjadi ketika sikap superior atau mementingkan
diri sendiri kita lebih bertahta. Sebab ‘menghargai orang lain itu justru jauh
lebih baik daripada hanya mementingkan diri kita sendiri’ (Filipi 2: 3) dan ‘tidak berpikir meninggikan diri sendiri lebih dari yang seharusnya (Roma 12: 3).
Tuhan meminta
kita untuk menghargai dan menghormati orang lain. Roma 12: 10 mendorong kita untuk
‘ramah terhadap satu sama lain dengan kasih persaudaraan dan memberikan
penghormatan satu sama lain’. Kebanyakan orang hanya akan menghormati orang
lain yang memiliki posisi yang lebih tinggi atau karena memiliki sesuatu yang diinginkan.
Kapan terakhir kali kamu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain? Kapan terakhir
kali kamu mengucapkan terima kasih kepada seseorang? Jika hal itu sudah sangat jarang kamu lakukan, berarti kamu masih cenderung meninggikan diri.
Menjadi pribadi yang peduli terhadap orang lain harusnya menjadi:
- Pendengar yang baik
- Menyampaikan hal yang menyangkut kepentingan orang lain
- Hadir untuk membuat orang lain merasa istimewa dan penting
Ingatlah untuk
menampilkan wajah yang ramah ketika menyapa orang lain. Orang yang suka tersenyum
bisa menjadi sumber semangat bagi orang lain.
Jadi, hal
pertama yang bisa kamu lakukan adalah merendahkan diri terlebih dahulu, lalu menunjukkan
rasa hormat kepada orang lain. Kamu akan melihat bahwa tindakan tersebut akan menghadirkan
kebahagiaan dan senyuman di wajah orang yang kamu perlakukan ramah. Itulah cinta
sejati, sebuah cinta yang saling menghargai.