Aturan 24 Jam
Sumber: bowaworld.com

Kata Alkitab / 16 August 2016

Kalangan Sendiri

Aturan 24 Jam

Lori Official Writer
3179

Adalah sebuah keluarga yang memiliki seorang anak kecil yang manis, lucu dan pandai. Di usianya yang masih balita, anak ini sangat aktif selayaknya anak kecil seusianya. Pada suatu hari, keluarga ini membeli sebuah mobil baru dengan kredit. Sang anak yang sedang senang menggambar sering mencoret-coret tembok-tembok rumah yang dilewatinya.

Pada saat rumah sepi, orang tuanya bekerja dan pembantu sedang mengerjakan sesuatu, anak itu menemukan sebuah paku dan mulai berpikir untuk menggambar sesuatu. Tanpa banyak pertimbangan, dengan lugunya dia mencoretkan paku di mobil ayahnya. Tentu saja dengan lukisan indah yang dia bisa lakukan.

Ketika orang tuanya pulang, sesuatu yang bisa ditebak terjadi. Sang ayah sangat marah dan memukul tangan anak tersebut dengan rotan. Tangan kiri yang tidak berbuat pun terpaksa kena imbasnya. Hari berikutnya, sang pembantu melaporkan kalau anak itu mengalami demam tinggi. Namun, sang ayah tidak memedulikan ucapan itu dan menyuruh untuk hanya memberikan obat penurun panas.

Setelah beberapa hari, kondisi sang anak semakin parah. Baru setelah itu mereka membawanya ke rumah sakit. Betapa terkejutnya mereka saat melihat luka memar di kedua tangan sang anak ternyata sudah membusuk. Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sang anak adalah dengan mengamputasi kedua tangannya. Tidak terbayangkan betapa menyesal sang ayah. Sang ayah mulai mendengar permintaan buah hatinya itu, “Yah..Adek janji tidak akan nakal lagi. Adek janji tidak akan mencoret mobil ayah lagi, tapi tolong kembalikan kedua tangan Adek!”

Kisah ini mengingatkan kita tentang sebuah aturan 24 jam yang harus kita patuhi. Sebelum penyesalan datangnya terlambat, kita harus benar-benar mematuhi aturan ini agar kita tidak menahan amarah yang berlarut-larut (Efesus 4: 26-27). Ayat ini mengingatkan kita agar apapun yang sedang kita hadapi, hendaknya disikapi dengan tenang dan sabar, agar kita tidak dikuasai amarah yang berlarut-larut dan mengakibatkan penyesalan yang tak berujung. 

Sumber : Renungan Spirit/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami