Terpilihnya
pendeta Musa Salusu sebagai Ketua BPS Gereja Toraja untuk periode 2016-2021 menjadi
puncak dari perhelatan Sidang Sinode AM XXIV yang digelar di Gedung Tammuan
Mali' Makale sejak 20 Juli 2016 lalu. Dalam pemilihan langsung yang digelar tersebut, Pdt Musa memperoleh suara tertinggi dari para pesaingnya.
Dari total 486
suara, incumben meraih 371 suara. Sementara pesaingnya seperti Pdt Suleman Mangnguling
meraih 68 suara, Pdt Suleman Allo Linggi dengan 35 suara dan Pdt Alfred Anggui dengan 12 suara.
Pdt Musa kembali
terpilih setelah masa jabatannya sebagai ketua BPS sebelumnya berakhir. Dengan terpilihnya kembali dirinya, Pdt Musa meyakini bahwa ini adalah panggilan Tuhan.
“Saya
percaya ini adalah panggilan Tuhan. Maka menjadi tanggung jawab saya taat dalam
nama Tuhan. Saya punya banyak keterbatasan dan kekurangan kiranya Tuhan memberi
saya khidmat memimpin sampai lima tahun kedepan,” ucapnya sesaat setelah pengumuman pemilihan ketua umum BPS.
Mekanisme
pemilihan kali memang terbilang berbeda dari sebelumnya karena tidak disertai
dengan bursa calon. Para pemegang suara hanya diberikan kertas sembilan lembar
kemudian masing-masing mengisi satu nama kandidat mulai dari ketua umum, wakil
ketua, Sekretaris hingga bendahara, yang nantinya akan ditetapkan menjadi calon yang memiliki suara terbanyak.
“Kami sudah
sepekati demikian. Yang mendapat suara terbanyak secara otomatis akan menjadi
calon. Total yang memiliki hak suara sebanyak 486,” kata Pdt. Daud Pelelingan,
salah seorang panitia.
Selamat untuk
Pdt Musa. Semoga segala tugas dan tanggung jawab sebagai ketua umum BPS Gereja Toraja
bisa dijalankan dengan baik dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan kita.