Kita harus
mengenyahkan mitos bunuh diri yang mungkin kita pegang. Apa saja mitos itu? Berikut 12 mitos salah yang sudah dipercaya begitu lama oleh masyarakat:
#1 Hanya sedikit orang yang terhitung melakukan bunuh diri
Menurut
penelitian di Amerika saja, setiap 17 menit sekali ada orang melakukan
percobaan bunuh diri. Setiap hari dirata-ratakan 86 orang melakukan bunuh diri,
dan 1500 berusaha melakukan percobaan bunuh diri setiap harinya. Di AS bunuh
diri sendiri menempati posisi delapan besar yang menyebabkan kematian. Untuk
mereka yang berusia 15-24 tahun, bunuh diri menjadi posisi ketiga yang
menyebabkan kematian. Lebih banyak orang Amerika, diperkirakan ada sekitar
31.000 orang yang membunuh diri mereka daripada mereka yang menjadi korban
pembunuhan. Untuk setiap tindak bunuh diri yang berhasil dilakukan, ada 25
tindak percobaan bunuh diri. Diperkirakan ada 750.000 percobaan bunuh diri
setiap tahunnya yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang anggota keluarga.
Jumlah orang yang selamat bertumbuh 186.000 orang setiap tahunnya. Untuk setiap
tindak bunuh diri, paling tidak ada enam orang yang mendapat pengaruh dalam kehidupan mereka.
#2 Bicara tentang bunuh diri akan menumbuhkan gagasan terhadap pikiran seorang yang mengalami depresi
Ini bukan asumsi
yang akurat mengingat seorang yang mengalami depresi biasanya mempertimbangkan
bunuh diri lama sebelum diucapkan oleh orang lain. Mitos ini adalah satu hal
yang membebani lebih banyak kehidupan daripada menyumbang kebaikan. Seorang
individu pelaku bunuh diri pada dasarnya menyadari bahwa seseorang pada
akhirnya akan mengamati "rasa sakitnya". Berbicara tentang bunuh diri
akan menurunkan kesulitan orang yang mengalami "luka" ini karena ia
mengalami kelegaan dari rasa terisolasi. Seseorang yang terisolasi oleh "rasa sakit" lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri.
#3 Orang yang berbicara tentang bunuh diri biasanya tidak mengikuti apa yang dibicarakan
Pelaku bunuh
diri benar-benar mengingini pertolongan lebih daripada keinginan mereka untuk
mati. Berbicara tentang membunuh diri sendiri adalah satu bentuk
"teriakan" mereka untuk mencari pertolongan. Banyak orang melalui
rasa takut dan penolakan tidak mengetahui teriakan minta tolong ini dan menolak
untuk ikut terlibat. Anda dapat memastikan bahwa ketika seseorang bicara tentang bunuh diri, maka mereka serius tentang hal itu.
#4 Kebanyakan bunuh diri terjadi tanpa tanda peringatan
Memang
kelihatannya satu tindak bunuh diri terjadi tanpa tanda-tanda peringatan, namun
biasanya sejumlah tanda isyarat bunuh diri telah mengambil alih tindakan
mereka. Sejumlah tanda berikut merupakan ciri pikiran bunuh diri: sikap menarik
diri, depresi, agresif dan mengambil resiko, alkoholik dan penyalahgunaan obat,
penyimpangan pola makan, perubahan kepribadian, sikap mengancam, membagi-bagi
barang miliknya, kehilangan daya tarik terhadap seks. Meski kejadian itu
kelihatannya tidak memberi peringatan bagi keluarga, biasanya otopsi secara psikologi dari korban bunuh diri mengungkapkan tanda-tanda pendahuluan.
# Bunuh diri cenderung merupakan warisan
Tidak ada
kecenderungan genetik untuk bunuh diri. Bagaimanapun, bunuh diri memiliki
tendensi untuk terjadi dalam keluarga. Bunuh diri memiliki dampak negatif yang
besar terhadap kelangsungan anggota keluarga, dimana kadang-kadang membuat
pikiran atau usaha bunuh diri menjadi bagian dalam keluarga mereka. Pola
perilaku bunuh diri akhirnya kelihatannya mengikuti pola yang terjadi dalam keluarga.
#6 Jika tidak ada catatan, maka itu bukanlah bunuh diri
Kira-kita dua
pertiga dari mereka yang melakukan bunuh diri tidak meninggalkan catatan sama sekali.
#7 Ketika depresi semakin ringan, bunuh diri bukan lagi menjadi satu perhatian khusus
Ketika satu
orang penderita depresi mengalami satu periode kemajuan yang nyata, kondisi secara
keseluruhan mungkin pada kenyataannya justru menjadi sesuatu yang makin
membahayakan. Keringanan mungkin menjadi satu hasil kemajuan bersama pelaku
bunuh diri dan kelegaan bahwa perjuangan untuk membuat keputusan telah selesai.
#8 Pelaku bunuh diri tidak dapat berbicara jika dia memiliki maksud untuk mati
Hampir setiap
orang yang melakukan bunuh diri berjuang dengan keputusan untuk hidup atau
mati. Biasanya ada dua suara dalam batin yang berteriak: "ya" dan
"tidak". Semua mungkin bisa menyelamatkan satu kehidupan untuk
anggota keluarga atau teman yang peduli untuk melangkah dan menunjukkan
kepedulian terhadap perjuangan para pelaku bunuh diri. Untuk seseorang
terombang-ambing antara memilih hidup atau mati, satu perhatian, belas kasihan,
"suara" dari pihak luar dapat menjadi nasehat untuk mereka memilih
kehidupan. Bagaimanapun, ada sejumlah situasi dimana tidak masalah bagaimana
sulitnya campur tangan dicoba, seseorang memiliki masa lalu yang tidak dapat dikembalikan.
#9 Wanita mengancam bunuh diri, namun hanya pria yang bisa melakukannya
Meskipun wanita
membuat isyarat lebih jauh tentang bunuh diri dibandingkan pria, mereka
melakukan usaha bunuh diri 3 banding 1, namun biasanya wanita memilih tindakan
yang lebih lambat, metode yang kurang mematikan seperti pengobatan dengan resep
dokter, kemudian menaikkan kesempatan mereka atau penyelamatan dan pertahanan
hidup. Pria membuat usaha lebih jauh. Perilaku bunuh diri di pihak pria
kelihatannya lebih mematikan. Pria melakukan bunuh diri dengan rasio 3 banding
1, karena mereka lebih suka memakai cara yang lebih cepat, artinya cara yang
pria pakai lebih mematikan, seperti memakai pistol atau mobil. Ini sepertinya
menjelaskan mengapa lebih banyak pria yang melakukan bunuh diri. Pria berusaha lebih keras untuk bunuh diri!
#10 Hanya orang yang yakin adalah tipe pelaku bunuh diri
Meskipun
sejumlah orang memiliki resiko lebih tinggi melakukan bunuh diri, tidak ada
tipe kepribadian tertentu yang melakukan bunuh diri. Bunuh diri cenderung menjadi fenomena antar budaya yang mempengaruhi semua kelompok sosial ekonomi.
#11 Hanya orang gila atau sakit jiwa yang melakukan bunuh diri
Seseorang yang
berpikir dan mencoba melakukan bunuh diri tidak perlu seorang "gila".
Ada kemungkinan pola pikiran negatif dan deptresi yang mengambil alih seseorang
ke titik mengingini untuk mengakhiri hidup. Jika seseorang dalam keluarga anda
melakukan bunuh diri, itu tidak berarti membuat orang tersebut gila. Sedihnya,
stigma ini masih melekat terhadap banyak keluarga dari pelaku yang bertahan dari bunuh diri dalam komunitas kita.
#12 Orang yang melakukan bunuh diri tidak pernah mencari pertolongan medis terhadap usaha bunuh diri tersebut
Banyak kali
penyakit ringan secara fisik mengiringi depresi. Pelaku bunuh diri seringkali
mencari perawatan medis untuk masalah fisik sebelum melakukan usaha bunuh
dirinya. Sejumlah orang mencari konseling namun kehilangan semangat ketika mereka tidak melihat hasil secara cepat dan tidak meneruskan konselingnya.
Dengan
mengetahui mitos bunuh diri yang salah ini maka kita bisa menjadi seorang yang
lebih baik. Kita akan menjadi orang yang mengasihi dan peduli pada sesame,
terutama mereka yang "berpikir" untuk melakukan bunuh diri.
Bagi Anda yang diperhadapkan tentang cara mengatasi orang-orang yang mencoba bunuh diri bisa membaca tips dalam artikel: Apa Kata Alkitab Tentang Bunuh Diri?
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.