Mayoritas Warga AS Ingin Diskriminasi Terhadap Umat Kristen Dihentikan
Sumber: Jawaban.com

Internasional / 21 July 2016

Kalangan Sendiri

Mayoritas Warga AS Ingin Diskriminasi Terhadap Umat Kristen Dihentikan

daniel.tanamal Official Writer
2922

Sebuah jajak pendapat terbaru memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat Amerika Serikat menginginkan kedua calon presiden terkuat, yaitu Hillary Clinton dan Donald Trump untuk mengatasi masalah penganiayaan dan diskriminasi terhadap umat Kristen di seluruh dunia.

Menurut ChristianToday.com, jajak pendapat ini dilaksanakan oleh Lembagai Survei Harris yang ditugaskan oleh Open Doors AS, sebuah organisasi yang memantau penganiayaan umat Kristen di seluruh dunia. Survei ini menemukan bahwa 76 persen responden mengatakan mereka setuju dengan pernyataan berikut:
 
"Sangat penting bagi saya bahwa Presiden AS selanjutnya akan berkomitmen untuk mengatasi penganiayaan yang dialami oleh umat Kristen di seluruh dunia (misalnya, Penjara, pemenggalan, pemerkosaan, kehilangan rumah dan aset)."
 
Pada Maret lalu, AS secara resmi menyatakan kekejaman ISIS terhadap umat Kristen dan minoritas lainnya di Timur Tengah adalah bukti sebuah tindakan genosida. Hillary Clinton menyatakan pada saat itu, bahwa bukti-bukti kuat yang telah didapatkan sudah cukup untuk memberi label bahwa penganiayaan minoritas di Timur Tengah  adalah sebuah genosida.
 
Penganiayaan Kristen, serta penganut agama lain, terus meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah setempat telah menutup kebebasan beragama, berekspresi, menyebabkan jutaan orang mengungsi, mengalami pelecehan, pemenjaraan, pemukulan dan bahkan kematian. Amerika saat ini mencari setiap calon presiden untuk rencana yang jelas dan tegas untuk mengatasi krisis global yang berkepanjangan ini," kata David Curry, presiden dan CEO dari Open Doors.

Pemilu AS kemungkinan akan mempertemukan dua kandidat kuat Presiden yaitu Donald Trump dan Hillary Clinton. Konvensi Nasional Partai Republik secara resmi mencalonkan Trump. Sementara Konvensi Nasional Partai Demokrat baru dimulai Senin 25 Juli.


Sumber : ChristianHeadline
Halaman :
1

Ikuti Kami