7 Tipe Kristen yang Tidak Berkenan Dipakai Tuhan
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 15 July 2016

Kalangan Sendiri

7 Tipe Kristen yang Tidak Berkenan Dipakai Tuhan

Lori Official Writer
18710

Tuhan rindu memakai setiap orang untuk melakukan pekerjaan-Nya di dunia. Tuhan itu tidak pernah memandang ras, usia, jenis kelamin, latar belakang, kegagalan di masa lalu atau tingkat ekonomi orang yang ingin dipakai-Nya. Namun, standarnya tidak pernah diturunkan; Dia hanya ingin memakai orang-orang yang rendah hati, taat, dan pengikut yang percaya kepada-Nya.

Banyak orang Kristen yang tidak mendapatkan perkenan Tuhan dalam kerajaan-Nya karena pola pikir dan perilaku yang suka membatasi kuasa Roh Kudus, seperti apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam Galatia 2: 21, “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.”

Jika Anda ingin Tuhan memakai hidup Anda untuk perkara-perkara besar selama hidup ini, pastikan untuk tidak menjadi salah satu diantara 7 tipe Kristen ini:

1. Kristen Pengemudi  

Yesus bukan hanya juru selamat kita; Di adalah Tuhan kita dan Dia berkuasa untuk memandu dan mengarahkan hidup langkah kita dari keegoisan kita. Ada banyak orang Kristen yang memanfaatkan keselamatan yang diberikan Yesus dan mengabaikan pimpinan Tuhan. Jika Anda ingin dipakai, maka geserlah kursi kemudi Anda ke kursi penumpang dan biarkan Tuhan yang mengemudikan hidup Anda. Belajarlah merendahkan diri dihadapan-Nya seperti apa yang dilakukan Yesus (Lukas 22: 42).

2. Kristen Pengkritik

Ada orang yang memberi diri jadi pelayan Tuhan. Ada orang yang hanya melontarkan kritik terhadap pekerjaan pelayan Tuhan. Iblis adalah pendakwa. Jadi, jika Anda suka menuduh atau menghakimi orang lain itu artinya Anda bekerja melayani iblis. Roh Kudus tidak berkenan memakai orang-orang yang memiliki kepahitan, kemarahan atau suka mengkritik dan menghakimi.

3. Kristen Pesimis

Banyak orang Kristen saat ini khawatir tentang dosa yang dilakukan orang lain. Sebagian orang banyak menghabiskan waktu berjam-jam untuk memprediksi kapan kedatangan Anti-Kristus atau kapan dunia akan berakhir. Sementara itu orang Kristen lain fokus untuk membawa orang-orang yang belum mengenal Yesus dan menunjukkan kasih Tuhan kepada dunia yang begitu rusak ini. Siapa yang Anda pikir akan menghasilkan buah yang lebat; si Kristen pesimis atau sang penginjil?

4. Kristen Duniawi

Kristen tipe ini adalah mereka yang masih hidup dalam keinginan daging yang kuat. Mereka menurunkan standar hidup kekristenan dengan melakoni gaya hidup yang tidak kudus, seperti hidup serumah tanpa ikatan pernikahan, beberapa pendeta terlibat dalam kasus perzinahan dan beberapa gereja memberikan pelegalan terhadap hubungan sesama jenis. Jangan tertipu! Tuhan tidak pernah mengubah firman-Nya hanya karena banyak orang yang terbawa arus dunia ini.

5. Kristen Dropout

Tuhan tidak memakai orang-orang yang berpaling dari gereja (dropout). Beberapa orang bahkan mendirikan sekte-sekte sesat untuk memikat orang-orang Kristen berpaling dari gereja dan membawa mereka semakin jauh dari Tuhan. Sebagian gereja penginjilan mengalami kepahitan karena pendetanya.

Jika kita ingin dipakai Tuhan, kita perlu tertanam di dalam sebuah gereja dan belajar menjadi dewasa dengan pimpinan Roh Kudus.

6. Kristen Pengecut

Ketika Paulus mengirim Timotius ke Efesus untuk merintis gereja di sana, dia mendesak Timotius untuk membebaskan diri dari rasa takut. Dia menulis, “..dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita (2 Timotius 1: 8)”. Ketakutan berkuasa untuk melumpuhkan. Semua orang yang menyerah kepada panggilan Allah harus berani membuak mulut mereka, membela iman, mau menanggung risiko atas reputasi mereka serta rela menerima penolakan dan mungkin penganiayaan. Jika Anda takut membagikan injik, bertobatlah dari rasa takut dan minta Tuhan untuk memberikan keberanian ilahi-Nya.

7. Kristen Pemalas

Banyak orang Kristen saat ini berpikir bahwa mengikut Tuhan itu berarti mengatur waktu melayani selama 90 menit sebelum mengemudi ke danau. Kita juga kerap membaca renungan harian dengan terburu-buru di ponsel pintar kita dan mengambil waktu doa singkat di tengah kemacetan lalu lintas. Kenyataannya, kebiasaan ini justru hanya akan menghilangkan makna dari sebuah pemuridan sejati.

Jika Anda ingin dipakai Tuhan, ambil komitmen untuk menerima panggilan-Nya secara serius dan jadiah mahasiswa yang fokus pada firman Tuhan dan kebiasaan doa yang penuh gairah. Para rasul di abad pertama menyatakan: “dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman (Kisah Para Rasul 6: 4)”.

Orang-orang yang melakukan pekerjaan Tuhan dengan setengah hati tidak akan bisa mengubah dunia. Anda harus menjadi khusus, berkomitmen dan bergairah jika ingin menjadi dampak spiritual yang maksimal.

Sumber : Charismamag.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami