5 Cara Bijak Tangkis Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’
Sumber: Google

Single / 5 July 2016

Kalangan Sendiri

5 Cara Bijak Tangkis Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’

Lori Official Writer
11198
Saat-saat bertemu dengan keluarga besar adalah momen, yang bagi sebagian orang terasa menyiksa dan penuh tekanan. Bukan karena postur tubuh yang semakin membengkak atau kondisi-kondisi fisik lain yang menjadi sorotan. Tetapi lebih kepada kondisi mental ketika diperhadapkan pada tiga pertanyaan ini: “Usianya Berapa?”, “Kapan Nikah?” dan “Mana Calonnya?”.

Anda pernah berhadapan dengan kondisi seperti ini? Atau sedang mempersiapkan mental menghadapi serangan-serangan pertanyaan yang menusuk hingga ke sukma tersebut? Segera perlengkapi diri Anda dengan 5 jawaban tangkisan ini:

1.Berikan senyuman manis

Jika pertanyaan itu serasa menusuk di ulu hati Anda, jangan buru-buru tertekan dan stress. Cukup kembangkan senyuman Anda. Menghadapi pertanyaan itu dengan senyuman akan membuat hati jauh lebih baik. Anggap saja hal itu sebagai alarm untuk mengingatkan Anda memikirkan kembali masa depan. Be positive thinking!

2. Tanggapi dengan lelucon

Tanpa harus menyakiti hati orang lain dan membuat perasaan Anda tersayat sembilu. Lebih baik menanggapinya dengan lelucon. “Kapan nikah?” Jawab saja dengan mudah-mudahan bulan Maret atau April. Sebut saja bulan-bulan yang Anda suka tanpa menyebutkan tahunnya. Atau jawab saja dengan nada becanda. “Besok kalau nggak hujan”. Sembari membubuhi ekspresi ‘HAHAHAHH’ di akhir jawaban.

3. Bertanya balik

Jika pertanyaan tersebut dilontarkan oleh sepupu atau saudara Anda yang baru atau sudah menikah. Tanya balik dia, misalnya: “Kapan punya anak?’. Atau menanyakan pertanyaan baru yang tak ada sangkut pautnya dengan hal itu hanya sekedar untuk mengalihkan topik pembicaraan.

4. Jadilah orang bijak

Jika Anda merasa pertanyaan itu patut diresponi dengan jujur, Anda bisa bersikap lebih serius dan bijak. Selain membuat mereka mengerti, Anda juga akan merasa jauh lebih lega. Jawablah pertanyaan itu dengan mengatakan : “Jodoh ada di tangan Tuhan, kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Namun tetap Tuhan yang akan mempersatukan”. Atau ucapan yang lebih bijak lagi seperti, “Membangun rumah tangga itu tidak gampang karena diikat oleh komitmen sekali seumur hidup. Jadi tidak asal menikahi sembarang orang”.

5. “Doain saja ya”

Ini dia jawaban yang paling aman. Ketika orang tua atau keluarga besar sudah mendesak Anda segera menikah, tanggapi saja dengan, “Doain saja ya”. Jawaban sederhana yang hanya membutuhkan kata ‘Amin’ bagi yang mendengarnya. Ya, itung-itung doa mereka bisa segera terkabul.

Bagi sebagian orang, keputusan untuk tetap menikmati masa melajang bisa saja dilatarbelakangi oleh berbagai alasan. Ada yang belum bertemu orang yang tepat, ada yang masih berstatus pacaran, ada yang belum siap secara finansial atau belum siap berkomitmen. Jadi tetaplah bijak memberi alasan ketika ditanyai tentang masa depan Anda. 


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini. 
Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami