AS dan Media Barat Dianggap Khianati Umat Kristen Suriah

Internasional / 24 June 2016

Kalangan Sendiri

AS dan Media Barat Dianggap Khianati Umat Kristen Suriah

daniel.tanamal Official Writer
7217

Pemimpin Gereja Katolik Suriah Patriark Ignace Joseph III Younan mengecam kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan media Barat karena mengabaikan situasi penganiayaan umat Kristen hingga memburuknya konflik di Irak dan Suriah. Patriark Younan menyerukan hal itu dalam wawancara dengan majalah Katolik Mesir Le Messager pekan lalu.

"Orang-orang tak berdosa, terutama Kristen, tidak memiliki dukungan. Barat telah mengkhianati kita. Demokrasi Barat telah bersekongkol melawan Suriah dan menghasilkan kerusakan infrastruktur bangsa, pembongkaran rumah, kota, desa, monumen dan situs arkeologi. Ini adalah hasil dari politik bodoh dan konspirasi, dengan dalih membawa demokrasi ke wilayah tersebut," katanya seperti dikutip christianpost, Kamis (26/11).

Menurutnya saat ini umat Kristen Suriah menjadi sasaran dan tidak dapat hidup dalam kondisi dimana milisi, gerombolan bersenjata, kelompok teroris dan partai-partai berbasis keyakinan tertentu bermunculan. Dirinya bersikeras bahwa pihaknya bersama seluruh pimpinan Patriark Timur teleah menyampaikan kepada pihak Barat sejak awal bahwa situasi di Suriah sangat kompleks. “Sejak awal, Kami telah menyampaikan secara jelas kepada Barat, hati-hati, situasi di Suriah tidak seperti di Mesir, Tunisia ataupun Libia. Suriah jauh lebih kompleks. Konflik di sini hanya akan membuat kekacauan dan perang saudara,” tambahnya.

Patriark Younan memaparkan bahwa orang Kristen Suriah kini "terjebak dalam situasi yang mengerikan" antara "kelompok kriminal yang disebut ISIS dan kelompok teroris lainnya yang menggunakan agama sebagai alasan untuk 'memurnikan' daerah di bawah kendali mereka. Dirinya memperingatkan bahwa krisis pengungsi di Irak dan Suriah telah mencapai "proporsi Alkitab." "Kami memohon Barat untuk berdiri bagi hak-hak semua warga negara di Irak dan Suriah. Situasinya sangat buruk dan tragis. Untuk Irak, ini telah terjadi selama dua generasi. Untuk Suriah, perang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, dengan tidak ada harapan bagi orang Kristen di setiap daerah."

Perang saudara di Suriah telah berlangsung selama lebih dari empat tahun, antara pemerintah Presiden Bashar Al-Assad, Negara Islam, dan berbagai kelompok pemberontak. Selain itu perang ini juga tak lepas dari keberadaan dua negara superpower yang saling berlawanan. Presiden Amerika Barack Obama bersama sekutu yang menyerukan Assad untuk mundur, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memilih menjadi sekutu kuat Assad.


Sumber : Christian Post | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami