Operasi Caesar, Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melahirkan dengan Cara Ini?

Parenting / 9 June 2016

Kalangan Sendiri

Operasi Caesar, Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melahirkan dengan Cara Ini?

Lori Official Writer
3730

Banyak ibu hamil yang memilih dua alternatif saat hendak melahirkan, yaitu melahirkan secara normal dan operasi Caesar. Keduanya pun sama-sama bertujuan agar bayi lahir dengan aman dan sehat. Umumnya, wanita memang dikehendaki melahirkan secara normal namun beberapa masalah kehamilan membuat sang ibu memilih operasi Caesar.

Operasi Caesar dapat direncanakan ataupun tidak direncanakan. Dalam beberapa situasi, Caesar mungkin adalah satu-satunya pilihan yang paling aman bagi ibu dan bayi saat dokter menemukan msalah pada kehamilan. Adapun beberapa masalah yang memerlukan cara melahirkan dengan operasi adalah:

- Bayi di dalam kandungan terancam kekurangan oksigen

- Bayi memiliki kelainan atau mengalami stres (fetal distress), bisa terlihat pada denyut jantungnya yang lemah

- Letak plasenta rendah, sehingga menutupi seluruh jalan lahir (plasenta previa)

- Cord prolapse yaitu tali pusar mendahului bayi keluar rahim sehingga menyebabkan bayi sulit keluar secara normal

- Kontraksi terlalu lemah dan berhenti

- Terjadi pendarahan yang terlalu banyak dan membahayakan sang ibu

- Bayi yang memiliki berat mencapai 4.5 kg akan sangat sulit untuk lahir secara normal

- Bayi sungsang dan kembar

Sementara jika kondisi kehamilan terbilang baik, namun faktor fisik atau kesehatan sang ibu tidak mendukung, maka hal ini membutuhkan operasi Caesar yang direncanakan.

- Ibu menderita penyakit hipertensi dan diabetes

- Ibu memiliki penyakit infeksi yang bis amenular pada bayi selama proses persalinan normal

- Ada riwayat operasi pada rahim yang menembus endometrium, seperti tumor kandungan (miom) atau dampak operasi caesar pada kelahiran sebelumnya.

Risiko melahirkan secara Caesar

Risiko pada Bayi:

- Sebagian bayi yang lahir dengan Caesar ditemukan mengalami gangguan pernapasan seperti asma

- Dengan menentukan tanggal sesuai perhitungan dokter, bayi bisa saja lahir secara prematur

Risiko pada Ibu:

- Meskipun jarang terjadi, operasi Caesar yang gagal dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu

- Ibu harus menjalani masa pemulihan yang lebih lama dibanding melahirkan secara normal (bisa mencapai 6 minggu atau lebih)

- Risiko infeksi pasca pembedahan bisa berkisar antara 2-15%. Ibu yang memiliki kegemukan cenderung berisiko infeksi pada saluran kencing.

- Frekuensi pendarahan, masalah pada plasenta, rupture kandungan dan pertumbuhan janin di luar rahim lebih tinggi

- Proses pemberian ASI pada bayi terhambat karena adanya luka operasi dan pengaruh obat bius

Kendati melahirkan baik secara normal atau Caesar memiliki risikonya masing-masing, namun bagi seorang ibu perjuangan melawan sakit dan menghadapi risiko seakan terbayar dengan kehadiran sang buah hati secara sehat dan aman.

Sumber : Familyguideindonesia.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami