3 Kebenaran Cinta Yang Harus Diketahui Pasangan Sudah Menikah
Sumber: ideas.hallmark.com

Marriage / 7 June 2016

Kalangan Sendiri

3 Kebenaran Cinta Yang Harus Diketahui Pasangan Sudah Menikah

Mega Permata Official Writer
6779

Pasalnya kita sering melihat pada tayangan televisi atau film layar lebar menceritakan drama percintaan yang menurut kita bosan karena kita akan tahu pada akhirnya seperti apa ending-nya. Atau bagi Anda yang suka film luar seperti drama Korea, India dan Hollywood, pasti Anda lebih asik menontonnya – mengikuti  alur cerita percintaannya. Bahkan kita bisa merasakan emosi dari film tersebut. Mungkin juga kita bisa takjub dengan percintaan mereka yang berakhir bahagia atau berandai-andai memiliki pasangan seperti di film tersebut. 

Tapi itulah film, dan rasanya cuma ada di film itu saja cinta diartikan. Kita membutuhkan definisi cinta yang lebih baik. Untungnya, Tuhan Allah memberikannya untuk kita. Salah satunya IA nyatakan dalam 1 Korintus 13:4-7, dikatakan, “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”

Pada ayat ini menunjukkan kita tiga kebenaran yang penting tentang cinta.

Pertama, Cinta itu bertindak

Bagian dari ayat itu tidak mengatakan apa-apa tentang bagaimana cinta memperasakan. Ini tentang bagaimana cinta melihat dan memperlakukan. Pada versi film-film tersebut cinta dirasakan baik. Ketika kita mengoperasikan pada asumsi bahwa cinta adalah perasaan yang hebat, kita menyiapkan diri kita untuk mengeluarkan atau menyatakannya. Setelah orang-orang yang jatuh cinta kehilangan rasa itu, mereka menyatakan dirinya sebagai orang yang sangat kehilangan cinta.

Cinta versi Tuhan sangatlah berbeda. Terkadang terasa luar biasa, kadang terasa mengerikan dan tidak merasakan sama sekali. Cinta adalah sesuatu yang kita lakukan terlepas dari bagaimana kita merasakan. Ketika dua orang pasangan berdiri di depan altar dan mengatakan mereka mencintai satu sama lain baik suka atau duka, mereka tidak berjanji untuk merasakan bahagia bahkan ketika hidup paling buruk. Ini bukan kesepakatan untuk tetap bersama-sama selama mereka berdua merasa bahagia. Sumpah ini seharusnya diartikan bahwa mereka akan saling mengasihi pada keburukan mereka, terlepas dari apapun yang mereka rasakan.

Tentu saja Anda ingin suami atau istri Anda merasa hebat tentang diri dan sekitar Anda, tetapi juga ingin dia bersikap penuh kasih kepada Anda ketika Anda tidak layak lagi untuk dicintai atau ketika Anda layak dicintai. Itulah yang kita semua inginkan. Seperti itulah kelihatannya cinta. 

Kedua, Cinta itu Pilihan

Cinta yang benar sangat berbeda. Bukan kebetulan. Ini seperti awal kejutan, tapi cinta sejati membutuhkan pilihan. Faktanya, mencintai seseorang untuk selamanya membutuhkan banyak pilihan, sewaktu pilihan rutinitas, dan kadang pilihan menit demi menit untuk berperilaku dalam mencintai bahkan ketika kita tidak merasakan seperti itu.

Sekali lagi Yesus adalah contoh kita. Filipi 2:5-8, pada ayat 5 disebutkan, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” Kemudian lanjut menunjukkan bagaimana IA melepaskan hak-Nya sebagai Tuhan dan merendahkan diri menjadi manusia karena cinta-Nya kepada kita. DIA dengan kesadaran-Nya sendiri melepaskan hak istimewa-Nya sebagai Tuhan dan menjadikan diri-Nya seorang hamba bagi umat manusia, mengorbankan diri-Nya dengan cara kematian yang paling buruk sehingga kita bisa mengenal kasih Allah. 

Ketiga, Cinta berasal dari Tuhan

Ketika Anda membaca 1 Korintus 13, berharap Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa hidup sesuai dengan standar yang digariskan dalam bagian ayat itu. Tak satu pun dari kita bisa melakukannya. sekeras seperti kita mencobanya, kita tidaklah mampu. Secara alamiah, kita tidak mudah untuk sabar. Kita tidak selalu baik. Rendah hati kita tidak sempurna, tidak egois, pemaaf. Kita cenderung untuk menyimpan  kesalahan.

Setiap pernikahan memiliki harapan berhasil ketika kita tinggal dalam kasih karunia Allah, kuat, dan kasih. Deskripsi Alkitab tentang cinta adalah cara Allah sendiri untuk mengasihi. Allah menetapkan standar bagi kita. Dan bagi mereka yang tinggal dalam hubungannya dengan Yesus, Allah mulai mengubah diri kita dan membuat kita lebih seperti DIA. DIA memberi kita kekuatan untuk mengasihi seperti yang dilakukan-Nya.

Ketika kita dicintai, kita tahu bagaimana untuk mencintai. Ketika kita benar mencintai dalam keburukan kita, atau ketika kita tidak memiliki apapun sebagai timbal balik, kita percaya bahwa kasih saja cukup dan kita merasa dapat memberikannya kepada orang lain. Ini adalah gambaran sederhana dari apa artinya dicintai oleh Allah. Ketika kita menerima kasih-Nya, kita menerima begitu banyak cinta dari Allah sehingga kita memiliki banyak untuk membagikannya. Kita harus terus menerima kasih itu, memilih untuk percaya Tuhan ketika DIA mengatakan kepada kita bahwa DIA mencintai kita lebih dari yang kita bayangkan. 

Sumber : TCW.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami