Setelah kehilangan
seseorang yang begitu dia cintai dan sempat mengalami depresi yang begitu mendalam,
seniman Candy Chang terinspirasi membuat sebuah dinding interaktif di sebuah rumah
kosong di dekat tempat tinggalnya di New Orleans. Setelah mendapatkan ijin, Chang
mulai mengecat dinding luar rumah tersebut dan menjadikannya sebagai papan tulis.
Chang lalu menulis
barisan kalimat ‘Before I die I want to
_________’ (Sebelum aku meninggal aku ingin _______). Dia pun mengajak setiap
orang untuk menuliskan keinginan yang ingin mereka lakukan sebelum mereka kelak
tiada. Mereka yang tertarik menulis bisa mengambil sepotong kapur yang telah disediakan dan membagi aspirasi pribadi mereka di ruang publik.
Tanpa diduga, dinding
inspirasi Chang itu ternyata menarik perhatian banyak orang. Hari demi hari dinding itu dipenuhi dengan tanggapan, seperti:
Before I die I want to sing for millions.
(Sebelum saya mati saya ingin bernyanyi bagi banyak orang)
Before I die I want to plant a tree.
(Sebelum saya mati saya ingin menanam sebuah pohon)
Before I die I want to hold her one more time.
(Sebelum saya mati saya ingin memeluknya satu kali lagi)
Before I die I want to see my daughter graduate.
(Sebelum saya mati saya ingin melihat putri saya lulus)
Before I die I want to abandon all insecurities.
(Sebelum saya mati saya ingin melepaskan semua ketidakamanan)
Before
I die I want to be completely myself...
(Sebelum saya mati saya ingin menjadi diriku sepenuhnya)
Dalam waktu
singkat, sejumlah orang pun lalu memposting dinding inspirasi itu secara online.
Gambar-gambar tersebut dengan cepat menyebar dan Chang seketika itu menerima ratusan
pesan dari orang-orang yang ingin membagikan keinginannya di dinding tersebut. Dia
pun akhirnya membuat situs Beforeidie.cc agar setiap orang di berbagai belahan dunia dengan mudah bisa terhubung dalam komunitas ini.
Bersama dengan ribuan
orang, Chang memperluas komunitas ini menjadi semakin besar. Before I Die pun sudah
dibuat dalam lebih dari 35 bahasa di lebih dari 70 negara, termasuk Kazakhstan,
Irak, Haiti, China, Ukraina, Portugal, Jepang, Denmark, Argentina dan Afrika Selatan.
Saat ini, Chang juga sudah menyelesaikan buku yang berisi kumpulan ungkapan keinginan yang ditulis ribuan orang di dinding tersebut.
Langkah yang dilakukan
Chang tentu saja begitu menginspirasi banyak orang. Hanya dengan kalimatnya yang
begitu sederhana mampu menggugah setiap hati untuk diingatkan tentang apa yang harus
kita lakukan selama kita masih diberikan kesempatan hidup. “Before I die I want to _____” adalah kalimat yeng
menggelitik kita untuk merenung sejenak tentang apa yang harus kita lakukan sebelum
ajal menjemput dan sebelum terlambat melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan selagi kita hidup.
Semoga artikel ini mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu melakukan yang terbaik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Habiskanlah sisa masa hidup Anda tanpa sebuah penyesalan!
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : Beforeidie.cc/jawaban.com/ls