Allah menciptakan
kita menjadi serupa seperti gambar Anak-Nya, Yesus Kristus. Itu adalah tujuan dari
kekristenan bahwa Allah menggunakan segala sesuatu yang ada pada kita untuk
membuat kita semakin serupa dengan Kristus. Segala sesuatu itu itu salah satunya adalah pernikahan.
Jika kita berpikir
kita sudah tahu banyak tentang makna cinta sebelum menikah, maka kita akan menyadari
hal itu saat kita sudah memasuki pernikahan. Ada lebih banyak makna cinta yang akan
kita temukan sejak mengatakan ‘Saya Terima’ saat mengatakan sumpah pernikahan di depan altar.
Untuk membuktikan
hal ini, Anda perlu mengoreksi kembali apakah sudah menemukan makna cinta sejati ini dalam pernikahan Anda?
#1 Cinta tak pernah gagal (1 Korintus 13:8)
Bagi beberapa pasangan
menikah, ada berbagai aspek kepribadian berbeda yang akan ditemukan di
masing-masing pasangan. Perbedaan kepribadian ini akan muncul dan kadang-kadang akan membuat satu sama lain kaget.
Saat bersumpah menerima
pasangan dalam keadaan ‘sakit dan sehat’,
kaya dan miskin, baik dan buruk, apakah Anda benar-benar sudah menerima kelebihan
dan kekurangannya atau kesuksesan dan kegagalannya? Ya tentu saja jika Anda benar-benar
mengasihi pasangan Anda bukan? Anda akan mengasihi mereka bahkan dalam urusan sekecil
apapun itu setelah menikah, ‘sampai maut memisahkan kita’. Benar-benar tak ada lagi pilihan lain.
#2 Cinta tidak mencari keuntungan diri sendiri (1 Korintus 13: 5)
Apakah Anda pernah
mengalami pengalaman ketika Anda ingin sekali tidur di akhir pekan tiba-tiba Anda
harus membatalkan rencana itu karena istri Anda membutuhkan bantuan Anda? Setiap
pasangan pasti akan mengalami fase ini dan hal itulah yang Tuhan pakai untuk mengajarkan
satu sama lain tentang mematikan keegoisan dan mendahulukan kepentingan pasangan. Hal ini disebut dengan ‘penyangkalan diri’.
Ketika masih
lajang, kita mungkin masih berpikir tentang tujuan, mimpi dan rencana di masa depan.
Tetapi setelah menikah, tujuan, mimpi dan rencana itu akhirnya berubah menjadi berfokus
pada pasangan. Setelah menikah, setiap rencana harus diputuskan dengan melibatkan pasangan.
#3 Allah mengasihi Anda lebih dari apa yang Anda pikirkan
Beberapa suami mungkin
akan berpikir bahwa nasihat ini aneh, tetapi suami yang mengasihi Tuhan mungkin
tidak demikian. Dalam Efesus 5: 25-26 dituliskan, “Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman…”
Mencintai pasangan
dengan cara Kristus mengasihi gereja adalah sebuah tantangan berat. Itulah tujuan
yang harus dicapai setiap pasangan karena melakukannya berarti mensyukuri kasih
Tuhan yang sudah dianugerahkan-Nya. Mengingat kasih Tuhan yang begitu besar akan
menjadi pendorong bagi kita untuk membagikan kasih yang sama kepada orang lain,
khususnya pasangan.
Pernikahan adalah
salah satu cara Tuhan untuk mengajarkan kita bagaimana menjadi pribadi yang serupa
seperti Kristus. Karena menjadi pasangan berarti rela menjadi pelayan dan teladan
bagi orang-orang yang kita kasihi.