Apakah 3 Makna ‘Cinta Sejati’ Ini Sudah Anda Temukan dalam Pernikahan?
Sumber: brandonsteiner.com

Marriage / 1 June 2016

Kalangan Sendiri

Apakah 3 Makna ‘Cinta Sejati’ Ini Sudah Anda Temukan dalam Pernikahan?

Lori Official Writer
5581

Allah menciptakan kita menjadi serupa seperti gambar Anak-Nya, Yesus Kristus. Itu adalah tujuan dari kekristenan bahwa Allah menggunakan segala sesuatu yang ada pada kita untuk membuat kita semakin serupa dengan Kristus. Segala sesuatu itu itu salah satunya adalah pernikahan.

Jika kita berpikir kita sudah tahu banyak tentang makna cinta sebelum menikah, maka kita akan menyadari hal itu saat kita sudah memasuki pernikahan. Ada lebih banyak makna cinta yang akan kita temukan sejak mengatakan ‘Saya Terima’ saat mengatakan sumpah pernikahan di depan altar.

Untuk membuktikan hal ini, Anda perlu mengoreksi kembali apakah sudah menemukan makna cinta sejati ini dalam pernikahan Anda?

#1  Cinta tak pernah gagal (1 Korintus 13:8)

Bagi beberapa pasangan menikah, ada berbagai aspek kepribadian berbeda yang akan ditemukan di masing-masing pasangan. Perbedaan kepribadian ini akan muncul dan kadang-kadang akan membuat satu sama lain kaget.

Saat bersumpah menerima pasangan  dalam keadaan ‘sakit dan sehat’, kaya dan miskin, baik dan buruk, apakah Anda benar-benar sudah menerima kelebihan dan kekurangannya atau kesuksesan dan kegagalannya? Ya tentu saja jika Anda benar-benar mengasihi pasangan Anda bukan? Anda akan mengasihi mereka bahkan dalam urusan sekecil apapun itu setelah menikah, ‘sampai maut memisahkan kita’. Benar-benar tak ada lagi pilihan lain.

#2 Cinta tidak mencari keuntungan diri sendiri (1 Korintus 13: 5)

Apakah Anda pernah mengalami pengalaman ketika Anda ingin sekali tidur di akhir pekan tiba-tiba Anda harus membatalkan rencana itu karena istri Anda membutuhkan bantuan Anda? Setiap pasangan pasti akan mengalami fase ini dan hal itulah yang Tuhan pakai untuk mengajarkan satu sama lain tentang mematikan keegoisan dan mendahulukan kepentingan pasangan. Hal ini disebut dengan ‘penyangkalan diri’.

Ketika masih lajang, kita mungkin masih berpikir tentang tujuan, mimpi dan rencana di masa depan. Tetapi setelah menikah, tujuan, mimpi dan rencana itu akhirnya berubah menjadi berfokus pada pasangan. Setelah menikah, setiap rencana harus diputuskan dengan melibatkan pasangan.

#3 Allah mengasihi Anda lebih dari apa yang Anda pikirkan

Beberapa suami mungkin akan berpikir bahwa nasihat ini aneh, tetapi suami yang mengasihi Tuhan mungkin tidak demikian. Dalam Efesus 5: 25-26 dituliskan, “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman…”

Mencintai pasangan dengan cara Kristus mengasihi gereja adalah sebuah tantangan berat. Itulah tujuan yang harus dicapai setiap pasangan karena melakukannya berarti mensyukuri kasih Tuhan yang sudah dianugerahkan-Nya. Mengingat kasih Tuhan yang begitu besar akan menjadi pendorong bagi kita untuk membagikan kasih yang sama kepada orang lain, khususnya pasangan.

Pernikahan adalah salah satu cara Tuhan untuk mengajarkan kita bagaimana menjadi pribadi yang serupa seperti Kristus. Karena menjadi pasangan berarti rela menjadi pelayan dan teladan bagi orang-orang yang kita kasihi. 

Sumber : Christian Today/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami