Saat di usia balita,
anak sama sekali belum mengetahui tentang dunia ini. Seiring pertumbuhan anak mulai
belajar sendiri dan mulai memahami apa yang terjadi di sekitarnya. Membiarkan anak
belajar sendiri adalah hal yang baik, tetapi tantangannya terletak pada bagaimana
anak bertumbuh dengan baik sejalan dengan apa yang orangtua harapkan dari mereka.
Untuk itulah orangtua
berperan penting untuk menerapkan disiplin sehingga anak-anak bertumbuh dengan sikap
hormat atas diri mereka sendiri, atas orang lain dan lingkungan mereka. Menggunakan
kekuatan fisik atau bahkan memaksakan kehendak pada anak tentu tidak akan bekerja.
Sehingga ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua saat mendisiplinkan anak dengan nasihat.
#1 Nasehati anak ketika mereka tenang
Saat anak marah dan
orangtua mulai memberi mereka nasihat, mereka tidak akan dapat mendengarkan Anda.
Jangan ngotot memaksakan anak mendengarkan Anda ketika mereka sedang tidak mood.
Tunggu sampai mereka tenang dan cobalah untuk mendekati mereka dengan kasih
sayang. Lalu beri anak pengertian tentang hal baik dan tidak baik yang bisa mereka lakukan.
#2 Mulailah dengan mengatakan kata ‘Aku mau’
Bukan hanya memberi
perintah seperti ‘berdiri’, kalimat ‘aku mau kamu berdiri’ jauh lebih diterima anak
yang tidak sukai diperintah. Sebab kata-kata ‘aku ingin’ jauh lebih terdengar seperti
ajakan kepada anak untuk terlibat dalam sesuatu yang orangtua lakukan. Hal ini tentu saja akan menarik emosi anak untuk setuju melakukan yang Anda minta.
#3 Bicaralah tanpa emosi
Orangtua adalah role model yang merupakan cerminan dari anak. Untuk itu, hindari mengomentari
anak dengan suara yang penuh teriakan atau lebih buruknya berteriak sembari mondar-mandir.
Saat anak melihat Anda berteriak sepanjang waktu mereka akan melakukan hal yang
sama di sepanjang hidup mereka. Untuk itu, mulailah cara yang lebih bijak yaitu dengan mengomentari mereka tanpa emosi.
#4 Berbicaralah empat mata
Tidak ada
gunanya menasihati anak melakukan apa yang Anda inginkan jika mereka sama
sekali tidak melakukan kontak dengan mereka. Bisa saja ucapan Anda hanya sebatas
angin lalu. Cara efektif untuk membuat anak mendengarkan Anda adalah melakukan kontak
mata saat Anda berbicara. Atau ketika anak sedang menonton Televisi, minta dia
sejenak mematikannya dan mulailah minta anak untuk mendengarkan Anda. Ini
adalah momen dimana orangtua dan anak bisa berbicara dengan komunikasi dua arah.
#5 Gunakan bahasa yang tepat
Menggunakan bahasa
yang tepat untuk mendisiplinkan akan benar-benar bekerja dengan baik. Misalnya,
ketika Anda meminta dia untuk merapikan tempat tidur tetapi dalam waktu
bersamaan dia ingin segera menemui teman-temannya. Anda mungkin akan berkata ‘segera rapikan tempat tidurmu!’ Tentu
saja ucapan itu terdengar lebih kasar dan otoriter daripada mengucapkannya dengan
bahasa yang lain seperti ‘Kalau sudah selesai
merapikan tempat tidur, kamu tentu saja bisa pergi bertemu teman-temanmu”.
Ingatlah ucapan Raja
Salomo dalam Amsal 25: 11, “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah
seperti buah apel emas di pinggan perak.” Dalam arti lain, setiap perkataan baik
yang diucapkan tepat pada waktunya akan diterima dengan baik oleh si
pendengarnya. Hal ini berlaku pula dalam bagaimana orangtua mendidik anak dengan
kata-kata.