Bulan Suci Maria, Gereja Ganjuran Tempat Favorit Berziarah Di Yogja
Sumber: arshapinega.wordpress.com

Nasional / 18 May 2016

Kalangan Sendiri

Bulan Suci Maria, Gereja Ganjuran Tempat Favorit Berziarah Di Yogja

Mega Permata Official Writer
9135

Gereja Ganjuran, Yogjakarta sudah mulai ramai didatangi peziarah. Mengingat bulan Mei ini merupakan Bulan Suci Maria yakni untuk menghormati Maria, Bunda Yesus Kristus. Oleh karena itulah di bulan ini banyak umat Katolik yang melakukan ziarah. Gereja ini terletak di Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul, Selatan kota Yogjakarta. 

Gereja Ganjuran dibangun pada tahun 1924 oleh dua kakak adik asal Belanda yaitu Joseph dan Julius Schmutzer.  Keduanya adalah pengelola pabrik gula Gondang Lipuro. Keluarga Schmutzer mulanya membangun gereja ini dibantu oleh Yh Van Oyen sebagai wujud sosial mereka untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik khususnya para karyawan pabrik yang mereka kelola.

Keluarga Schmutzer juga membangun rumah sakit, membantu orang miskis, mendidik orang yang berlum terpelajar. Hal tersebut dilakukan untuk mengangkat harkat martabat penduduk Ganjuran. 

Bangunan Gereja Ganjuran jauh berbeda dengan gereja berarsitektur Eropa pada umumnya. Arsitektur Gereja Ganjuran adalah campuran antara Eropa, Jawa dan Hindu-Bunda. Nuansa Eropa terlihat pada sisi bangunan berbentuk salib jika dilihat dari atas. Sedangkan gaya Jawa terlihat pada bangunan yang bergaya joglo dihiasi dengan ukiran Jawa. Altarnya pun dihiasi dengan malaikat yang berbusana tokoh wayang orang.

Altar bergaya jawa ini terlihat pada tempat penyimpanan alat misa, wadah air Baptis, dan tempat katekis, serta patung Yesus dan Bunda Maria yang sedang menggendong putranya juga berbusana jawa. Terdapat relief yang bergambar pepohonan, bunga-bunga, tiga burung pemakan bangkai dan dua rusa yang sedang minum dari sumber air yang memancarkan tujuh aliran air.

Relief Hati kudus Yesus digambarkan sebagai raja Jawa yang bertahta di singgasana, sedangkan relief Bunda Maria segambarkan sebagai ratu Jawa yang sedang menggendong Yesus sewaktu bayi.

Sementara gaya berbau Hindu-Budha ada pada bangunan candinya. Disamping perpaduan gaya arsitektur yang unin itu, Gereja Ganjuran mempunyai beberapa catatan istimewah. Uskup pertama Indonesia Rm Albertus Soegijapranata SJ dulu merupakan pastor dari gereja ini yang kemudian ditahbiskan pada tahun 1942. Dan, Rm Yustinus Darmayuwana Pr, sebagai kardinal pertama Indonesia juga pernah menjadi pastor pada tahun 1947 hingga 1950.

Pada bangunan di bawah Candi ditemukan mata air. Sumber air tersebut memiliki air jernih dan dapat langsung diminum. Setiap peziarah yang sakit dan berharap kesembuhan bisa berdoa di tempat.  Sumber air ini dikenal dengan nama Tirta Perwitasari, karena Perwita merupakan orang pertama yang merasakan khasiat air tersebut. Di tahun 1988, Gereja Ganjuran semakin layak dijadikan tempat ziarah. 

Sumber : Beritasatu.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami