Lawan Rezim Islam, Pendeta Iran Ini Ditangkap Kembali
Sumber: Thinkstockphotos.com

Internasional / 16 May 2016

Kalangan Sendiri

Lawan Rezim Islam, Pendeta Iran Ini Ditangkap Kembali

Mega Permata Official Writer
7143

Seorang pendeta Iran, yang sebelumnya dihukum mati atas tuduhan murtad yang dibebaskan pada tahun 2012, kembali ditangkap lagi pada hari Jumat, 13 Mei. Ini bukan pertama kalinya bahwa Pendeta Youcef Nadarkhani ditangkap kembali. Namun, kali ini, istri dan anggota gereja lain ditangkap bersama-sama dengan dia, menurut Christian Solidarity Worldwide (CSW).

Mervyn Thomas, kepala eksekutif dari CSW, menyatakan keprihatinan mengenai penangkapan kembali Nadarkhani. "Sayangnya, tidak jarang bagi orang Kristen yang telah ditangkap karena keyakinan agama mereka akan mudah dibebaskan dan sewaktu-waktu akan ada penangkapan lagi dan lagi, itu merupakan taktik yang dirancang untuk menumbuhkan rasa tidak aman dalam masyarakat," kata Thomas.

Thomas meminta pemerintah Iran untuk memastikan bahwa Nadarkhani, dan istrinya, Tina, serta anggota gereja Yasser Mosayebzadeh diperlakukan secara adil. Dia juga mengingatkan pihak berwenang untuk menegakkan "kewajiban internasional hak asasi manusia" di negara itu dalam menangani kasus-kasus ini.

Nadarkhani adalah kepala Gereja Iran. Dia pertama kali ditangkap pada tahun 2009 setelah mempertanyakan monopoli ajaran Islam dalam pendidikan anak-anaknya dan mengatakan bahwa praktik tersebut dalam sistem pendidikan Iran adalah inkonstitusional.

Pada tahun 2010, ia menerima hukuman mati untuk tuduhan murtad, keputusan yang didukung oleh Mahkamah Agung Iran. Ia diberi kesempatan untuk menghindari hukuman mati dengan melepaskan imannya, dimana dia tidak melakukannya.

Dia dibebaskan dari tuduhan murtad pada 8 September 2012 dan dibebaskan dari penjara. Namun, pada 25 Desember tahun yang sama, ia ditangkap lagi, tampaknya untuk memungkinkan dia untuk menyelesaikan sisa tiga tahun hukuman ia sebelumnya menjabat di penjara Lakan. Hanya beberapa hari kemudian, pada 7 Januari 2013, dia dibebaskan.

Namun, pengacara Nadarkhani, Mohammed Ali Dadkhah, dipenjara setelah ia dibebaskan. Dadkhah juga dipecat karena dilaporkan melakukan "propaganda melawan rezim Islam." Dia akhirnya dibebaskan, tetapi di bawah kondisi pengawasan yang sangat ketat.

Sumber : Christiantimes.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami