Ahok Cerita, Pernah Dimarahi Karena Bantu Danai Masjid
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 9 May 2016

Kalangan Sendiri

Ahok Cerita, Pernah Dimarahi Karena Bantu Danai Masjid

daniel.tanamal Official Writer
4530

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bercerita bahwa dirinya pernah dimarahi oleh kerabatnya hanya karena memberikan sumbangan terlalu besar kepada masjid dibanding kepada gereja. Hal itu diceritakannya seusai peletakan batu pertama pembangunan Gedung GPIB Jemaat Petra di Jalan Jampea, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (8/5/2016) kemarin.

Awalnya Ahok yang saat itu masih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, tergerak untuk membantu sebuah masjid yang terlihat rusak bangunannya di dekat rumahnya. Setiap Ahok pergi ke kantor, dia selalu melihat masjid tersebut. Kebetulan dia mengenal pengurus masjid dan warga sekitar. Pengurus masjid itu pun bercerita kepada Ahok. Mereka merasa telah ditipu oleh politisi, soalnya mereka sudah pernah dijanjikan akan dibuatkan masjid pada masa kampanye. Namun, sampai saat itu masjid tersebut tidak diperbaiki.

Ahok memberi pun solusi dengan mengajarkan konsep pembiayaan di gereja. Kata Ahok, semua jemaah masjid harus menyumbang untuk membangun masjid itu. "Saya bilang saya ikut urunan juga. Jadi yang sumbang paling besar di sini berapa, saya ikut sumbang sebesar itu. Saya sumbang Rp 2 juta per bulan akhirnya," ujar Ahok.

Namun tindakan Ahok yang membantu pembangunan masjid justru dikritik kerabatnya. Alasannya, sumbangan Ahok untuk gereja tidak sebesar untuk masjid. "Wah kurang ajar nih orang. Saya bilang saya bantu karena saya lewati terus, saya mau selesaikan ini masjid. Wah dia ngoceh macam-macam," ujar Ahok.

Tanpa disangka, pembangunan masjid itu justru menjadi salah satu hal yang membantu Ahok saat pemilihan bupati. Saat Ahok mencalonkan diri sebagai bupati, pemilihan dilakukan secara langsung, bukan lagi melalui DPRD. Warga yang pernah dibantu Ahok tidak lupa. Dukungan mereka membuat Ahok menang.

Sebenarnya saat menyumbang, Ahok tidak berpikir soal pemilihan bupati. Pemilihan baru berlangsung lima tahun setelah dia menyumbang. Dia yakin warga sudah lupa dengan dirinya. "Pas (saat menyumbang) itu saya enggak kepikiran buat jadi bupati. Bicara pemilu yang masih lima tahun lagi kelamaan juga. Orang sudah lupa sama saya. Tapi saya hanya berpikir ada orang ingin ibadah kenapa kita tidak bantu selesaikan rumah ibadahnya," ujar Ahok.


Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami