Hendra Cavan: Kecelakaan Itu Sempat Hambat Karirku Sebagai Model

Family / 2 May 2016

Kalangan Sendiri

Hendra Cavan: Kecelakaan Itu Sempat Hambat Karirku Sebagai Model

Mega Permata Official Writer
5290

Hendra Cavan adalah seorang pengantar barang dan sales pakaian. Hendra begitu sapaannya juga menyukai superhero, seperti batman dan superman. Hal itu telihat dari kamarnya yang penuh dengan pajangan serta atribut berbau anime superhero. Mempunyai perawakan dan kondisi fisik yang menjual, Hendra memberanikan dirinya untuk terjun ke dunia model. Dengan bantuan dari seorang teman dekatnya sang fotografer, Hendra pun diminta untuk menjadi foto model. Dibanding menjadi sales pakaian, Hendra lebih menyukai obsesinya untuk menjadi foto model. 

Hingga pada suatu hari, Hendra dipercaya untuk memimpin sebuah outing yang diadakan di sebuah tempat outbound. Disela-sela waktu Hendra juga tertarik untuk mencoba wahana flying fox. Teringat kesukaannya dengan superhero di masa kecil, menambah semangatnya untuk segera merasakan dan menikmati wahana ini. Pengaman sudah terpasang dan terlihat aman. Hendra pun menaiki sebuah tangga besi untuk dapat menikmati wahana flying fox tersebut. “Saya heroik banget, gagah kayak superman, gitu biar kelihatan bisa terbang juga gitu kan flying fox di iket-iket berasa terbanglah,” kenang Hendra sewaktu masa kecilnya.

Dengan kondisi tangga yang licin dan setinggi 7 meter, Hendra yang sudah percaya diri siap dengan perlengkapannya tidak diduga-duga ia terjun bebas. Tanpa disadari bahwa ternyata tali pengaman flying fox belum terpasang terikat pada badannya. “Saya naik tapi saya gak tahu sebenarnya pengaitnya belum nyantol, akhirnya yauda karena gak ada tali pengaman itu ya saya terjun bebas.”

Saat itulah Hendra mengalami keterpurukan. Akibat dari insiden tersebut Hendra mengalami kerusakan pada tulang kakinya. Hendra yang saat itu di Rumah Sakit, hanya bisa meringis menahan sakit pada kakinya. Hendra pun kehilangan harapan untuk kembali menjalani kehidupannya dengan keadaan seperti itu. Dokter memvonis kaki Hendra tidak dapat normal kembali. Pikirannya kacau, ia juga sempat menanyakan keadaannya kepada Tuhan, “Kenapa sih Tuhan, kenapa Kau buat aku seperti ini?” Hendra merasa bahwa Tuhan tidak ada saat itu. 

Kemudian Hendra melihat dan mengambil sebuah termometer di mejanya lalu mengarahkan ke dadanya berniat menusuki tubuhnya dengan benda tersebut. Saat itu juga ia mendengar suara yang cukup jelas dari dalam hatinya, “Apakah kamu tidak percaya dengan Saya selama ini,” Suara tersebut menyadarkannya. 

Ketidakberdayaannya membuat Hendra merasa merepotkan orang lain. Dulu ia terbiasa melakukan apapun dengan sendiri namun dengan kondisinya yang seperti ini, dimana ia tidak dapat berjalan dan dibantu dengan kursi roda, ia sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk menolongnya. Hendra sangat tergantung pada orang-orang disekitarnya.

Bersamaan dengan Hari Natal yang akan tiba, Hendra sangat memohon kepada Tuhan untuk dapat berdiri dan berjalan lagi pada saat merayakan natal nanti. Disaat itu juga, sang dokter yang menangani Hendra mengingatkan Hendra untuk tetap berhati-hati dan jangan memaksakan diri, karena untuk pemulihan pada kakinya membutuhkan waktu yang panjang.

Keesokan harinya, Hendra mendapati kabar buruk. Mengetahui kondisi Hendra yang sudah tidak dapat kembali bekerja, ia mendapatkan telepon dari atasannya bahwa ia diberhentikan dari pekerjaan. Keputusasaannya mengembalikan Hendra untuk bergantung harapan hanya kepada Tuhan. 

Selang beberapa waktu Hari Natal pun tiba, Hendra mengikuti ibadah perayaan Natal. Saat itu Hendra dengan kursi rodanya rindu sekali untuk memuji dan menyembah Tuhan. Ia berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan untuk kakinya agar dapat berdiri walau hanya sebentar. Dan mujizat pun terjadi pada hari itu. Hendra dapat berdiri sendiri dari kursi rodanya, dan ikut puji-pujian penyembahan Natal, walau hanya beberapa menit. Ia pun sangat terharu senang bahwa jawaban doannya dijamah Tuhan. Oleh imannya yang kuat Hendra dapat menikmati keajaiban dan kebesaran Tuhan Yesus. 

Hendra meyakini bahwa bila dengan permintaannya yang kecil saja Tuhan jamah dan Tuhan kabulkan sewaktu ia dapat berdiri saat natal tersebut, pasti ia juga dapat sembuh dan kembali normal seperti dulu kala dan lebih dari pada itu. “Saya minta hal-hal kecil saja seperti bisa berdiri pas natal aja itu Tuhan jawab, termasuk waktu saya operasi, itu berjalan dengan normal segala macam dan saya bisa berdiri, itu Tuhan jawab luar biasa semuanya.” 

Dan terbukti, saat Hendra memeriksakan kembali kondisinya, dokter pun mengatakan bahwa kondisi tulang Hendra sudah cukup bagus dan dapat kembali normal seperti dulu. “Dan mujizat itu ada buat saya, saat saya dibilang gak bisa jalan, saya menjadi bisa jalan kembali dan saya percaya itu Tuhan Yesus bersama ada bersama saya,” ucap Hendra dengan penuh iman.

Beberapa hari kemudian, seorang fotografer rekan kerja Hendra datang menawari dirinya untuk kembali menjadi foto model. Awalnya Hendra tidak percaya diri dengan keadaan kakinya tersebut, namun Hendra pun mendapat ide lain untuk tetap bisa menjadi seorang foto model. Alih-alih untuk menutupi fisik kakinya, Hendra memberikan syarat dan ide kepada sang fotografer untuk dirinya menggunakan kostum superhero. Sang fotografer pun cukup senang dan setuju dengan ide yang didapat oleh Hendra. Akhirnya Hendra kembali bekerja menekuni dunia foto model dan menjadi cosplayer sebagai dari pelayannya. 

Sejak pengalaman itu, Hendra menjadi tahu rasanya bersyukur kepada Tuhan. Janji-janji Tuhan nyata baginya, ia disembuhkan, ia dipulihkan dan dapat berjalan normal kembali. “Saya tidak akan takut lagi jalani kehidupan karena saya punya Yesus yang hidup.”

Sumber : Hendra Cavan
Halaman :
1

Ikuti Kami