Mengapa Pendeta Ini sampai Dikritik Media dan Sesama Pendeta?
Sumber: www.weser-kurier.de

Internasional / 18 April 2016

Kalangan Sendiri

Mengapa Pendeta Ini sampai Dikritik Media dan Sesama Pendeta?

daniel.tanamal Official Writer
11828

Seorang pendeta di Jerman saat ini tengah dikritisi oleh media-media setempat, bahkan sesama pendeta karena khotbahnya dianggap mereka terlalu keras. Pendeta tersebut adalah Olaf Latzel dari St. Martini Church di Bremen, Jerman, gereja dimana Joachim Neander menciptakan lagu bersejarah “Praise to the Lord, the Almighty” di tahun 1679. (Baca Juga: Mencekam, Teroris Nigeria Bakar Warga Kristen Hidup-hidup)

Pendeta Latzel sangat dikenal karena khotbahnya yang berisi keterusterangannya bahwa satu-satunya jalan keselamatan adalah Yesus Kristus dan diluar daripadaNya hanyalah kebinasaan. Menanggapi media-media yang mengkritisinya, Latzel berkata kepada semua orang, “Jika anda berbicara keras dan jelas mengenai kebenaran Alkitab, bahwa hanya ada satu jalan ke surga yaitu melalui Yesus Kristus, dimana hanya ada satu Tuhan, Bapa, Anak dan Roh Kudus, maka Anda akan memiliki masalah,” katanya.
(Baca Juga: Negara Mayoritas Kristen Ini Dinilai Paling Sengsara Sedunia)

Latzel percaya bahwa saat ini Jerman dan banyak negara lainnya seperti ditutupi oleh selubung kegelapan spiritual yang sangat mendalam. Khotbah Latzel saat ini juga tengah diselidiki oleh pejabat pemerintah daerah, bahkan juga dikritisi oleh sesama pendeta yang melihat khotbahnya menjurus pada pemikiran garis keras.
(Baca Juga: Miris, Aceh Hukum Cambuk Wanita Kristen Ini)

Latzel sendiri dengan tegas menjelaskan bahwa dirinya tidak akan pernah mundur dari apa yang saat ini dia yakini, dan melihat bahwa masalah yang berkembang saat ini yang menimpa dirinya membuktikan bahwa memang ada perang spititual yang besar antara kuasa Kristus dan kuasa Iblis.
(Baca Juga: Ternyata Kakek Pengemis Ini Adalah Donatur Terbesar Gereja)

"Saya bukanlah apa-apa. Saya hanyalah orang berdosa. Saya hanyalah alat Kristus. Dan ketika Yesus menggunakan saya sebagai alatnya, itu adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan kepada Yesus Kristus. Saya bukanlah apa-apa,” tutupnya.
(Baca Juga: Marah Terhadap ISIS, Ribuan Orang di Irak Pilih Ikut Kristus)

Mengenai situasi yang dialami Latzel ini Firman Tuhan berbicara jelas pada 2 Korintus 2:15-17, "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas  yang demikian? Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan  dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni  atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.”


Sumber : christian headline
Halaman :
1

Ikuti Kami