Kontes Kejujuran Sang Raja
Kalangan Sendiri

Kontes Kejujuran Sang Raja

Lori Official Writer
      7734

Amsal 10: 9

Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu108[/kitab]; [kitab]Lukas20[/kitab]; [kitab]Hakim3-4[/kitab]

Pada suatu masa, hiduplah seorang raja yang sangat dicintai oleh semua rakyatnya. Meskipun dia adalah penguasa yang bijaksana dan juga sudah tua, dia tidak punya ahli waris untuk menggantikannya ketika dia mati. Raja memutuskan untuk mengadakan kontes untuk memilih pengganti yang tepat. Dia pun mengeluarkan pengumuman agar semua anak-anak muda kerajaan berkumpul di istananya. Pada saat pria dan wanita terakhir tiba, raja kemudian membagikan kepada semua peserta sebuah benih tanaman.

“Ambil benih ini dan tanam mereka di tanah yang baik. Dalam waktu satu tahun, kembalilah ke istana bersama hasil bunga Anda. Aku akan memeriksa berapa banyak tumbuhan yang tumbuh dan berapa besar kepeduliaan Anda terhadapnya. Yang paling mengesankan nantinya akan saya angkat menjadi raja yang baru,” perintah sang raja.

Jadi anak-anak itupun mulai menanam benih tersebut sementara raja akan menunggu selama satu tahun untuk mendapatkan hasilnya. Satu tahun telah berlalu, para peserta kontes pun kembali. Kerumunan orang berkumpul di istana untuk mencoba menebak siapa yang akan dipilih oleh sang raja. Beberapa peserta tampak memegang bunga raksasa dengan batang yang kokoh, yang lain membawa bunga dengan kelopak indah yang mengeluarkan aroma semerbak. Satu per satu bunga-bunga itu diperiksa sang raja.

Lalu raja tiba dihadapan seorang pemuda yang tidak memegang apa-apa kecuali sebuah guci tanah yang kosong. “Apa yang seharusnya ada di sini?” tanya sang raja sembari menunjuk permukaan tanah di atas guci. “Bukankah aku mengatakan untuk menanam benih dan membawanya kembali setelah satu tahun?,” tanyanya.

“Raja. Aku sudah melakukan semua yang Anda perintahkan. Aku menanam benih di tanah yang terbaik. Aku memberinya banyak sinar matahari, dan memastikannya disiram setiap hari, tetapi tak peduli seberapa besar usahaku benih itu tetap tidak tumbuh! Jadi aku sudah membawa semua yang aku lakukan, maafkan aku,” terang pemuda itu.

Raja pun lalu tersenyum lebar dan tertawa dengan nada melengking. “Kontes ini berakhir. Anak ini akan menjadi ahli warisku. Benih yang aku berikan kepada semua perserta tahun lalu sudah steril dan mati. Benih itu tidak mungkin akan tumbuh atau mekar. Banyak anak-anak yang membawa tanaman indah hari ini, tetapi hanya satu orang saja yang datang dengan integritas, dan untuk itulah dia patut dihargai,” ucap raja dihadapan semua hadirin.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa kita hidup di dunia yang menempatkan penilaian dari sesuatu yang kelihatan, tetapi Tuhan mencari pengikut yang berbicara dengan jujur dan hidup dengan integritas. Ketika kita menjalani gaya hidup yang menghormati kebenaran, kita hidup untuk memuliakan Tuhan.

 

Semasa hidup, Tuhan juga mengadakan kontes kejujuran untuk mencari orang-orang yang berintegritas dan hidup dalam kebenaran

Ikuti Kami