Di Indonesia pemandangan seperti ini mungkin sudah sangat langka. Berbeda dengan di Bulgaria, diman Muslim dengan suka rela membantu penggalangan dana untuk pembangunan sebuah gereja Ortodhoks di desa Kozlets, di wilayah selatan Bulgaria. Hal ini dipandang walikota setempat, Kadir Beynur sebagai contoh toleransi antar agama yang patut ditiru.
Kristen dan Muslim Bulgaria ini saling membantu untuk memperbaiki lonceng gereja tua peninggalan Archangel Michael yang sudah dalam kondisi memprihatinkan. Lonceng itu memang sudah membutuhkan perbaikan untuk mencegah bencana bila lonceng seeaktu-waktu ambruk dan menimpa atap gereja.
Untuk mewujudkan pembangunan tersebut, mereka memutuskan aksi penggalangan dana. Dana yang sudah diterima termasuk dari masyarakat beragama Muslim yang menyumbang dana sebesar US$1.100.
Mereka bahkan tidak hanya menyumbang dana, tetapi juga menawarkan tenaga kerja yang siap membantu perbaikan lonceng dan merenovasi interior gereja.
“Ini adalah sebuah tanda mutlak bahwa orang-orang tidak hanya menjadi kuat dalam iman, tetapi di sebuah desa dimana ada Kristen dan Muslim, mereka semua telah ambil bagian, menyingsingkan lengan baju dan ambil bagian untuk membangun rumah doa mereka. Desa Konzlets adalah contoh nyata dari bentuk toleransi, terutama di saat-saat yang sangat penting dan diperlukan,” ucap walikota Beynur, seperti dilansir Christiantimes.com, Selasa (12/4).
Desa Konzlets menjadi contoh bahwa penduduk desa yang berbeda agama bisa hidup damai dan saling membantu. Ini adalah tindakan yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah kekerasan terhadap umat beragama di berbagai belahan dunia.
Seperti diketahui, desa ini memiliki sebanyak 600 penduduk, diantaranya sekitar 60 orang adalah Kristen. Meski umat Kristen menjadi penduduk minoritas, mereka tetap hidup damai dengan saling merayakan hari besar masing-masing keagamaan bersama-sama.
Sementara renovasi gereja ini dipastikan akan selesai pada 1 Mei 2016 mendatang untuk menyambut Paskah Ortodoks.
Sumber : Christiantimes.com/jawaban.com/ls