Batalkan Ratusan Pernikahan Anak, Perempuan Ini Patut Diacungi Jempol
Sumber: www.huffingtonpost.com

Kata Alkitab / 9 April 2016

Kalangan Sendiri

Batalkan Ratusan Pernikahan Anak, Perempuan Ini Patut Diacungi Jempol

Lori Official Writer
2394

Atas keprihatinannya terhadap anak-anak Malawi, Afrika Selatan yang dipaksa menikah di bawah umur, Theresa Kachindamoto berkomitmen untuk menyelamatkan anak-anak itu. Lewat kerja kerasnya, Theresa sudah berhasil mengagalkan setidaknya 850 pernikahan anak-anak dalam waktu tiga tahun.

Theresa yang menjabat sebagai pimpinan di distrik Dedza, Malawi, sudah lelah melihat anak-anak perempuan berusia 12 tahun menggendong bayi. Ia akhirnya mengajak 50 pemimpin lainnya untuk ikut serta menandatangani perjanjian mengakhiri pernikahan anak-anak di daerahnya. Anak-anak yang berhasil diselamatkan lalu dikirim kembali ke sekolah.

Untungnya, langkah Theresa mendapat dukungan penuh dari pemerintah yang juga kebetulan mengangkat agenda untuk mengakhiri pernikahan dini, dan tidak mengijinkan anak perempuan berusia di bawah 18 tahun untuk menikah. Sejak 2015, pernikahan dibawah umur 18 tahun memang sudah ilegal di Malawi, namun anak-anak masih bisa menikah di bawah kondisi tertentu, yaitu jika ada persetujuan dari orangtua dan pimpinan adat. Dan ketika masih ada pimpinan lain yang memperbolehkan pernikahan di bawah umur, tidak segan untuk menghentikan mereka dari pekerjaannya.

Namun tentunya perjuangan Kachindamoto tidaklah mulus, awalnya banyak yang menentang, mulai dari pimpinan adat sampai para orangtua, namun Theresa tidak menyerah dan tetap melakukan kampanye door-to-door.

Di Malawi, pernikahan dini dan kehamilan menjadi penyebab utama banyaknya anak-anak yang berhenti sekolah. Untuk memastikan tidak ada anak-anak yang tidak sekolah, Theresa menjalankan operasi rahasia dengan para orangtua untuk saling mengawasi satu sama lain. Dan jika ada orangtua yang tidak mampu membayar biaya sekolah, Theresa akan membayarnya sendiri atau mencarikan orang yang mampu dan bersedia membayarkan.

Theresa mengatakan pada U.N. Women bahwa ia tidak menginginkan pernikahan dini, anak-anak seharusnya bersekolah. Tidak ada satu anakpun yang seharusnya berada di rumah atau melakukan pekerjaan rumah tangga pada jam sekolah.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Intisari-online.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami