Zahid Younis Pengungsi Kristen-Pakistan Di Thailand: “Saya Berdoa, Saya Mati Disini”
Sumber: www.christian-conservatives.org.uk

Internasional / 3 March 2016

Kalangan Sendiri

Zahid Younis Pengungsi Kristen-Pakistan Di Thailand: “Saya Berdoa, Saya Mati Disini”

Mega Permata Official Writer
5131

Zahid Younis pengungsi Pakistan pemeluk agama Kristen pada tahun 2014 yang melarikan diri ke Thailand. Saat ini dia tak kuasa menahan situasi yang lebih buruk dari apa yang telah ia tinggalkan di Pakistan dulu.

“Saya berdoa kepada Tuhan saya mati disini. Keluarga dan saya sangat lelah menjalani kehidupan yang menyedihkan disini,” katanya kepada CBNNews.

Saat di Pakistan dulu, Younis memiliki kehidupan yang layak dengan pekerjaan pemerintah yang dimiliki. 

“saya adalah pegawai pemerintahan dan mendapatkan gaji yang cukup lumayan dan bahkan memiliki rumah sendiri.” Tuturnya.

Dia tidak membayangkan akan meninggalkan itu semua, tapi keadaan menjadi semakin berbahaya dan kenyataannya dia harus meninggalkan untuk menyelamatkan keselamatan keluarganya. Kemudian ia mencari kehidupan di Thailand setelah ia dan istri menerima banyak ancaman dan serangan  oleh ektrimis Islam.

“Aku bertengkar dengan Muslim di Pakistan, dan keadaan menjadi tambah buruk bahwa jika saya tetap tinggal di sana, saya dan istri akan dibunuh,” ungkapnya.

Sekarang, Younis dan istri bersama empat anaknya tinggal di Thailand kurang lebih sudah dua tahun. Ketika ditanya tentang kondisi kehidupannya, ia menangis dan mengatakan ia hidup di kehidupan seorang pengemis. Anak-anaknya dipaksa pergi ke Kuil Hindu untuk meminta makanan. 

“Anak-anak saya memohon makanan dan saya pikir setiap mereka keluar orang-orang akan kasihan pada mereka dan kemudian memberikan makanannya,” kata Younis.

Meskipun banyak tantangan dari ekstrimis di sana, Younis dan keluarga tidak ingin kembali ke Pakistan karena mereka takut untuk hidup di sana. “Saya lebih baik mati di sini daripada kembali ke Pakistan.” ungkapnya.

Yang disesalkan LSM Kristen dan Pemimpin yang dia percaya, telah mengambil keuntungan dari pengungsi. “Apa yang bisa saya katakan tentang mereka? Mereka datang ke sini hanya untuk foto dan kemudian pergi. Kami disini untuk dijual,” katanya.

Saat ditanya, mengapa ia tidak mengajukan permohonan visa ke negara-negara barat, ia menjawab bahwa itu sangat sulit bagi orang Kristen-Pakistan untuk mendapatkan visa ke negara Inggris, Amerika Serikat atau negara Eropa lainnya. 

“Tidak ada negara lain yang memberikan kita visa, karena situasi buruk aku diberikan visa Thailand, dan kemudian saya mendapatkannya lalu datang ke sini.”

Keadaan Younis di Thailand disebabkan Thailand tidak menandatangani 1951 Konvensi Pengungsi UNHCR. Situasi akan lebih sulit bagi para pengungsi yang ingin memulai hidup baru. Sebagai umat yang Takut akan Tuhan baiknya kita mengasihi sesama manusia. Tidak ada perbedaan dalam kasih-Nya.

Sumber : Cbn.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami