Pria Ini Rela Mengarungi Samudra Demi Bertemu Belahan Jiwanya
Sumber: Sheknows.com

Single / 23 February 2016

Kalangan Sendiri

Pria Ini Rela Mengarungi Samudra Demi Bertemu Belahan Jiwanya

Lori Official Writer
3578

Di era teknologi ini, apa yang akan kamu lakukan untuk menemukan cinta sejatimu? Apakah kamu akan membiarkan cintamu selalu menjadi misteri, atau menjadi antusias dan mau mengikuti kata hatimu? Sebagian dari kita mungkin sudah melakukan berbagai cara, mulai dari kencan online atau bertemu dengan seseorang lewat media sosial.

Berbeda dengan pria bernama David Vecsey, lewat catatannya, dia berbagi bagaimana dirinya berjuang menemukan belahan jiwanya dengan mengarungi samudra. Kala itu dia mengaku teknologi tidak secanggih saat ini, dimana jarak bukan sebuah hambatan untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang di belahan dunia manapun lewat kehadiran SMS, Facebook, email dan sebagainya. Sementara David mengaku dulu belum ada kemudahan itu.  

David menceritakan kisah cintanya di harian New York Times yang kemudian diterbitkan di majalah Reader Digest. Dia berkisah bahwa pertemuannya dengan calon istrinya adalah misteri ilahi. Misteri dengan kejadian yang mungkin hanya terdengar cukup kuno. Dia mengatakan bahwa akses dari teknologi saat ini bahkan hanya akan menghilangkan peluang dan misteri kehidupan.

Perjalanan cintanya yang misterius dan epik itu dimulai pada musim panas tahun 1991, jauh sebelum internet dan media sosial muncul.  

David dan sang kekasih terpisah oleh samudra

David dan Joelle bertemu saat ia kuliah hingga lulus koluiah di kota kelahirannya di Peoria, Illinois. Mereka menjadi tak terpisahkan, terlepas dari kenyataan bahwa mereka berdua bahkan akan segera dipisahkan oleh jarak. David akan mengadakan perjalanan backpack ke Eropa sedangkan Joelle akan pindah ke Chicago. Selama terpisah dan menjalani hidup masing-masing, keduanya sempat saling berkirim surat, tak ada email, SMS atau Twitter saat itu. Mereka benar-benar menulis surat, mengirimnya lewat pos lalu menunggu suratnya sampai ke tujuan hingga berhari-hari. Komunikasi yang terputus dan tidak intens tentu saja sangat berpotensi melunturkan cinta diantara sepasang kekasih. Dan sejujurnya, David awalnya berpikir bahwa Joelle akan ‘menunggu’ dia, jadi dia pergi dan berencana akan kembali lagi.

David lalu mendarat di Frankfurt, Jerman dan memulai perjalanannya di tempat-tempat terbaik di Eropa, mulai dari mengunjungi reruntuhan Romawi di Trier, menikmati matahari musim panas di Strasburg, menyaksikan konser musik rock di sebuah stadiun sepakbola, dan menikmati karya-karya seni yang menakjubkan di gereja-gereja bersejarah di Budapest. Meskipun ia menikmatinya, kadang kala dia tetap merindukan kekasihnya.

Pada saat dia bertemu orang tuanya di London, dia hampir tidak menikmati momen-momen itu. Hatinya terasa berat sekali dan ia sering kali menangis tersedu-sedu sembari melewati bangunan-bangunan bersejarah di London. Tidak ada yang bisa menyembuhkan perasaan hampa dan kerinduannya kepada gadisnya. Drama cinta anak muda pun dimulai!

David mencari kekasihnya, namun tak juga ditemukan

Perasaan putus asa dan kesedihan selalu menjadi teman setianya. Namun untungnya ayahnya smenyarankan agar dia menghubungi pacarnya itu. Dengan segera, dia pun melakukannya. David mencoba mendapatkan nomor telepon Joelle, sayangnya nomor itu salah. Pasalnya, Joelle sudah lebih dulu pindah ke Chicago. Mantan teman sekamar David saat kuliah pun memberikan dia nomor baru, lalu dia kembali mencoba menghubunginya. Sayangnya, tak ada jawaban, tidak ada jawaban dari mesin otomatis ataupun identitas penelepon, tidak ada tombol untuk meninggalkan pesan. Dia bahkan tidak yakin jika nomor itu benar. Tetapi dia tidak pernah putus asa, dia terus mencoba.

Di tahun 1991, orang-orang akan mudah tersesat, melacak keberadaan seseorang tidak semudah menemukannya di Facebook atau Google. Dan David merasakan ketakutan yang luar biasa jika ternyata Joelle tidak lagi menunggunya!

Masih tetap dipenuhi dengan kerinduan mendalam, David dan kedua orang tuanya pergi ke Wales. Meskipun perjalanan itu menyenangkan tetapi hatinya tetap berada di Chicago. Orang tuanya pun bahkan sudah menyerah dengan kondisi David yang selalu dipenuhi kesedihan. Mereka lalu menyuruhkan kembali pulang ke London dan segera menemui sang kekasih. Setelah tiba di bandara Heatrow, dia merasa cemas karena tiket yang dibelikan orang tuanya hanya bisa digunakan dari Paris. Jadi dia pun memilih untuk menaiki kapal di Dover menuju Perancis.

Kapal yang ditumpanginya penuh sekali dengan mahasiswa. Mereka bahkan mengajak David untuk tinggal sejenak di Perancis untuk melakukan petualangan baru.  Salah satu diantaranya mengajaknya menikmati petualangan ke desa-desa peternakan sapi di Pamplona. Lalu Seorang wanita muda dengan paras yang cantik juga mengundangnya ke pesta pantai bersama teman-temannya. Tetapi dia segera menolak tawaran-tawaran itu yang mengatakan alasannya untuk segera menemui wanita yang dia cintai.

Tiket sekali jalan adalah satu-satunya yang dia punya

Setibanya di Perancis, David langsung bergegas menuju bandara Charles De Gaulle. Tetapi kembali ke Chicago ternyata tidak semudah yang dia pikirkan. Jadwal penerbangan saat itu sedang kacau balau, jadi dia harus menunggu tiga minggu ke depan untuk bisa terbang. Dia benar-benar putus asa. Namun, seperti sudah direncanakan, dia menemui seorang agen tiket British Airways, dia mendekatinya dan bertanya, “Anda pasti tidak punya tiket ke Chicago untuk hari ini kan?”

“Kami ada,” jawabnya. “tetapi pesawat akan terbang sekitar 20 menit lagi”.

Harga tiket itu bahkan dua kali lipat dari tiket pulang-pergi lewat maskapai United Aielines yang telah dibayarkan orang tuanya. Dalam keadaan darurat itu, dia terpaksa menggunakan kartu kredit orang tuanya. Ia pun segera membeli tiket tersebut dan terbang ke Chicago.

Di Windy City, dia lelu bertemu dengan gadis yang telah dikenalnya selama empat tahun dan segera menikahinya. Ia pun menceritakan kisah perjalanan penuh tantangan itu kepada keluarganya dan dia sudah melunasi uang yang dipakainya lewat kartu kredit orang tuanya itu.

Hidup memang penuh dengan misteri. Namun yang perlu kamu lakukan adalah tetap berani menjalani petualanganmu sendiri, melakukan hal-hal gila demi cintamu, dan mengikuti kata hatimu. Percayalah, jalan hidupmu akan terasa menyenangkan.

Sumber : Lifehack.org/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami