Studi: Orang yang Takut Melajang Rentan Memilih Pasangan yang Buruk
Sumber: Google.com

Single / 19 February 2016

Kalangan Sendiri

Studi: Orang yang Takut Melajang Rentan Memilih Pasangan yang Buruk

Lori Official Writer
4625
Apakah kamu seorang lajang? Sudahkan masa lajangmu diisi dengan masa-masa penuh kebahagiaan dan kamu menikmatinya sepenuhnya? Ya, sebagian orang bisa melewati masa-masa lajangnya sepenuhnya dengan bahagia, berani dan jauh dari kata ‘takut’.

Ada dua cara unik yang biasanya dilakukan para lajang bahagia ini untuk menemukan cinta yang tepat, yaitu tetap menjadi pribadi yang kuat dan tidak pernah takut hidup melajang. Mereka yang takut hidup melajang akan rentan melarikan diri dari kehidupan melajangnya, tetapi mereka yang memiliki kepribadian yang kuat akan berpandangan bahwa menjalin hubungan sebagai pelengkap dalam hidup. Mereka tidak takut melajang, mereka hanya berpikir bahwa mereka akan mendapatkan sesuatu yang positif dari sebuah ikatan cinta.

Sebuah penelitian yang dilakukan para psikologi di Universitas Toronto mulai mengukur tingkat ketakutan para lajang. Para peneliti ini meminta lajang berpikir tentang sejauh maka mereka ‘takut melajang’. Hasilnya, sebanyak 39% mengatakan bahwa mereka tidak takut menjadi lajang dan sebanyak 37% lainnya mengaku takut hidup dengan status lajang.

Dari tanggapan yang mereka terima, penulis menciptakan skala ketakutan menjadi lajang, termasuk ungkapan-ungkapan seperti:

- Aku takut berpikir bahwa mungkin tak ada orang (pria/wanita) di luar sana yang akan menjadi pasanganku

- Jika aku hidup melajang selamanya, aku mungkin akan merasa ada yang salah dengan diriku

- Aku merasa cemas saat aku mulai berpikir akan menjadi lajang selamanya

Para peneliti lalu menyimpulkan bahwa mereka yang takut melajang akan memilih menjalin hubungan yang buruk daripada tinggal hidup dengan status lajang. Mereka memilih untuk menghadapi luka hati dari pasangannya. Sebab harga diri mereka hanya terletak pada status bahwa mereka hidup dalam ikatan hubungan dengan seseorang.

Sementara mereka yang tidak takut melajang justru lebih memilih tidak terlalu peduli. Daripada hidup dalam ketakutan, mereka lebih memilih bergaul secara terbuka dengan orang lain. Mereka akan berkata:

- Terlepas dari apakah aku akan memiliki pasangan atau tidak di masa depanku, aku akan selalu memiliki orang-orang yang mencintaiku dan yang kucintai

- Memiliki perusahaan bukan berarti telah menjadi pribadi yang sudah lengkap

Hal inilah yang membuat para peneliti menyimpulkan adanya perbedaan antara tindakan orang-orang yang takut dan tidak takut melajang. Mereka yang tidak takut melajang akan cenderung mudah memutuskan hubungan, sementara mereka yang takut akan tetap mempertahankan hubungan buruk yang dijalaninya.

Bila kamu adalah orang yang lebih memilih hubungan yang buruk daripada harus melajang, sepertinya kamu sedang bergantung dengan pasangan. Kamu tak lagi memandang hubungan sebagai sesuatu yang positif dan yang melengkapi hidupmu. Berbeda dengan para lajang bahagia yang tak ingin menyia-nyiakan hidupnya dengan hubungan yang sia-sia. Mereka akan tetap baik-baik saja dan memandang hidup dengan positif, tetap bergaul dengan banyak orang, dan tak ragu mencoba hal-hal baru. Hingga tanpa disadari mereka pun bertemu dengan orang yang tepat; menjalin cinta dan melabuhkannya dalam sebuah ikatan pernikahan.

Sumber : Yourtango.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami