5 Tahun Disegel, Ratusan Jemaat HKBP Ibadah di Kantor Wali Kota Jambi
Sumber: Tribun Jambi/Andika Arnoldy

Nasional / 10 February 2016

Kalangan Sendiri

5 Tahun Disegel, Ratusan Jemaat HKBP Ibadah di Kantor Wali Kota Jambi

Theresia Karo Karo Official Writer
3691

Gereja Huria Batak Kristen Protestan (HKBP) Syaloom Aur Duri, Kelurahan Penyengat Rendah, Kota Jambi telah disegel pemerintah sejak tahun 2011. Keprihatinan jemaat atas minimnya perhatian pemerintah setempat dalam penyelesaian penyegelan tempat ibadah mereka disampaikan oleh ratusan jemaat dengan melangsungkan ibadah di kantor Wali Kota Jambi (7/2).

Awalnya, ibadah direncanakan dilaksanakan di halaman kantor Wali Kota Jambi. Namun karena cuaca yang tidak mendukung, ibadah kemudian dipindahkan ke ruang pola kantor Wali Kota. Pengalihan lokasi ini merupakan inisiatif dari Wakil Wali Kota Jambi, Abdullah Sani. Dia juga meninjau langsung pelaksanaan ibadah jemaat HKBP Syaloom tersebut, termasuk meminta para pegawainya untuk melengkapi fasilitas ibadah, seperti kursi dan pengeras suara.

Melansir dari Beritasatu.com (8/2), Ketua Majelis Jemaat HKBP Syaloom Aur Duri, Kota Jambi, T Sianipar berharap pihaknya dapat memperoleh izin pemerintah untuk melanjutkan pembangunan gereja di lokasi yang disegel.

“Sejak tahun 1997, kami sudah mengajukan izin mendirikan rumah ibadah di lokasi bangunan gereja kami, Kelurahan Penyengat Rendah, Kota Jambi. Namun permohonan izin tidak mendapat tanggapan. Bahkan tahun 2011, gereja kami disegel Wali Kota Jambi saat itu, Bambang Priyanto. Penyegelan tersebut membuat bangunan gereja yang sudah kami mulai tidak bisa dilanjutkan,” paparnya.

Menanggapi hal ini, Abdullah Sani mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencari solusi bersama untuk masalah izin pembangunan HKBP Syaloom. “Kami akan berusaha mencari solusi persoalan gereja HKBP Syaloom Aur Duri. Lokasi pembangunan gereja HKBP Syaloom akan dicari di tempat yang lebih baik, sehingga pembangunan gereja tersebut tidak lagi menimbulkan konflik,” jelasnya.

Selama lima tahun, penyegelan ini menyebabkan 2.150 jemaat kebingungan karena kehilangan tempat beribadah. Mereka pun terpaksa beribadah secara tidak menentu di gereja darurat yang dibangun di dekat lokasi gereja yang disegel atau di halaman gereja.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Beritasatu/Tribunnews.com | Theresia Karo Karo
Halaman :
1

Ikuti Kami