Seorang Pendeta Kristen Dinilai Sebagai Otak Ajaran Gafatar
Sumber: setkab.go.id

Nasional / 25 January 2016

Kalangan Sendiri

Seorang Pendeta Kristen Dinilai Sebagai Otak Ajaran Gafatar

daniel.tanamal Official Writer
7820

Terkait dengan keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Ketua Komisi Penelitian dan Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Utang Ranuwijaya menilai bahwa seorang pendeta Kristen bernama Robert Walean asal Manado punya keterkaitan yang sangat dekat dengan si pendiri Ahmad Moshaddeq.

Pendeta Robert dinilai membujuk Ahmad Moshaddeq agar menjadi nabi setelah Muhammad SAW. Utang mendapat konfirmasi bahwa pendeta Robert Walean membujuk Moshadek menjadi nabi, karena pernah memeriksanya beberapa waktu lalu, saat ia masih bertugas di bagian intelijen MUI. "Iya ada yang namanya Robert Walean. Itu dia yang termasuk memasok referensi yang dipakai Al Qiyadah Al Islamiyah. Dia dari Manado, agama Nasrani," kata Utang, di Kejaksaan Agung, Jakarta, seperti dirilis gatranews, Kamis (21/1).

Sementara itu peneliti aliran sesat Amin Jainuddin juga menilai bahwa Pendeta Robert adalah otak dari ajaran Moshaddeq. "Mereka 'ngaji' bareng menyatukan tiga agama, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam di vilanya. Dekat vila mereka itu ada Yayasan Yahwe, saya juga bingung ada yayasan di sana. Kok ada yayasan Yahwe di sini," ungkap Amin.

Robert mendoktrin Moshaddeq bahwa ia seperti Pendeta Waraqah bin Naufal yang memberi tahu Moshaddeq akan menjadi nabi seperti saat Waraqah memberi tahu Muhammad akan menjadi Nabi. "Jadi dia (Pendeta Robert) ini yang selalu membujuk Moshaddeq untuk menjadi 'nabi dan rasul'. Waraqah bin Naufal zaman Nabi Muhammad itu pendeta Kristen, pendeta Robert Walean jadi 'Waraqah bin Naufal' untuk Moshaddeq. Akhirnya percaya dia, maka diumumkanlah dia jadi 'nabi dan rosul', dipercaya," ungkap Amin.

Sedangkan untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan paham itu, didirikanlah Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang membungkusnya dengan kedok berbagai kegiatan sosial. "Jadi kegiatan di mana-mana itu bantu masyarakat, sosialnya luar biasa," ujar Amin.

Seperti diketahui, Gafatar telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh Kejaksaan Agung, karena mengajarkan dan menjalankan ajaran agama yang berindikasi menyimpang dengan kedok kegiatan sosial.


Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami