Tiga Tahun Dipenjara di Iran, Pendeta Saeed Abedini Akhirnya Bebas
Sumber: aclj.org

Internasional / 19 January 2016

Kalangan Sendiri

Tiga Tahun Dipenjara di Iran, Pendeta Saeed Abedini Akhirnya Bebas

Lori Official Writer
4718

Pendeta asal Amerika Serikat (AS) Saeed Abedini (35) yang ditahan di Iran sejak Juli 2012 silam akhirnya dibebaskan bersama dengan empat tahanan lainnya pada Sabtu, 16 Januari 2016. Kabar kebebasan ini menciptakan sukacita besar bagi jutaan umat Kristen di berbagai penjuru dunia yang selalu berdoa bagi kebebasannya.

Istri sang pendeta, Naghmeh Abedini mengatakan kebebasan tersebut merupakan jawaban doa. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang terus membawa suaminya ke dalam doa-doa mereka selama masa sulit itu.

Seperti diketahui, Saeed merupakan keturunan Iran yang menjadi pendeta sejak menetap di Boise, Idaho bersama sang istri dan dua anaknya, Rebekka dan Jakob. Sejak berpindah kewarganegaraan pada tahun 2010, Saeed berencana mengunjungi orang tua yang masih tinggal di Iran pada 2012 silam. Namun saat perjalanan tersebut, passportnya ditahan lalu dirinya dimasukkan ke dalam penjara.

Selama mendekap di penjara, beragam jalur hukum telah ditempuh demi mendapatkan kebebasan. Ia mengaku tak mudah melewati masa-masa sulit selama dirinya di tahan. Berkat doa-doa dari beragam kalangan gereja dan komunitas Saeed bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

“Di luar iman saya kepada Yesus Kristus, saya berterima kasih kepada jutaan orang yang telah berdoa, kepada setiap orangyang bersama-sama dengan saya  mempercayai Tuhan, yang tak pernah menyerah, yang selalu mengirimi saya pesan dan surat yang berkata, ‘kita tak boleh menyerah; jangan pernah melupakan-Nya,” ucap Naghmeh.

Sementara pihak lembaga hukum Amerika yang telah berjuang untuk kebebasan Saeed menyampaikan bahwa kebebasan itu tepat sesuai dengan waktu Tuhan.

“Meskipun pengacara kami sudah bekerja begitu keras dan beberapa tim di berbagai tempat sudah bekerja dengan keras, namun ada jutaan orang di sana yang sedang berdoa. Mungkin saja sebanyak bahasa yang mereka sampaikan, doa-doa mereka sudah terjawab. Kekuatan supernatural Tuhan turut bekerja dan kita bisa membebaskan warga Amerika ini,” ucap Kepala lembaga bantuan hukum AS (ACLJ) Jay Sekulow.

Saat ini, Saeed dan keluarga sudah kembali berkumpul setelah mendarat di AS pada Senin, 18 Januari 2016 kemarin.

Sumber : CP/CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami