Tidak Ada yang Peduli Saat Anakku Kritis

Our Impact / 11 January 2016

Kalangan Sendiri

Tidak Ada yang Peduli Saat Anakku Kritis

Lusiana Official Writer
5082
Siapapun yang memiliki anak akan setuju bahwa ketika anak sakit, mereka akan rela menanggung sakit tersebut. Ibu Lena di Medan, Sumatera Utara pernah mengalami hal ini. Kejadiannya berawal dari sejak pagi Florensia, anaknya yang baru berusia empat bulan sudah mulai diare dan agak demam. Awalnya Ibu Lena tidak terlalu menganggap serius penyakit anaknya ini dan menganggap sebagai gejala tumbuh gigi. Ditambah lagi hari itu ada acara adat yang harus dihadiri sehingga ia membawa anaknya juga ke acara tersebut.

Sepulangnya dari acara, ia membawa anaknya ke bidan terdekat. Biasanya setelah diberi obat pasti langsung sembuh. Tapi malam itu bukannya sembuh melainkan tambah parah. Sebenarnya Ibu Lena ingin membawa anaknya ke rumah sakit tapi karena kondisi ekonominya yang pas-pasan maka dia pergi ke rumah salah satu kerabatnya yang berprofesi sebagai dokter. Sekali lagi, ibu Lena harus menahan penderitaannya. Saudara yang diandalkannya untuk membantu justru tidak membukakan pintu untuknya, alasannya karena sudah terlalu malam. Maka dengan berat hati dia membawa anaknya ke tukang urut, dengan maksud jika masuk angin bisa sembuh.

Sekembalinya ke rumah, Ibu Lena ketiduran karena kelelahan. Seolah-olah dibangunkan Tuhan, tak berapa lama Ibu Lena bangun dan menghampiri anaknya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat tubuh anaknya sudah berlumuran dengan kotoran. Tubuhnya sudah dingin dan wajahnya pucat ditambah lagi matanya melotot. Tanpa banyak pertimbangan Ibu Lena melarikan anaknya ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter menyatakan kondisi anaknya sudah kritis dan harus segera masuk UGD.

Ketika menunggui anaknya di rumah sakit, Ibu Lena melihat acara Gang Senggol di ruang tunggu. Buru-buru Ibu Lena mencatat nomer Posko Curhat yang tertera dilayar televisi dan langsung menghubungi. Ia minta dukungan doa untuk kesembuhan anaknya. Hari-hari berikutnya, Ibu Lena tidak pernah lepas menghubungi Posko Curhat. Bersyukur Tuhan mendengar doanya. Anaknya dinyatakan sudah melewati masa kritisnya. Setelah hasil pemeriksaannya keluar, anaknya diperbolehkan pulang ke rumah.

Ibu Lena adalah salah satu potret kondisi masyarakat Indonesia yang selalu terpinggirkan dalam hal kesehatan. Tidak ada yang mau membantu mereka tapi Anda bisa. Lewat tayangan Gang Senggol yang hadir di rumah sakit, di penjara, hingga di kamar pribadi, orang-orang ini bisa menemukan jalan keluar. Dukungan Anda sebagai Mitra CBN akan membantu mereka melewati masa-masa sulit, menguatkan dan mendoakan masalah yang mereka hadapi melalui tayangan Gang Senggol dan layanan konseling Posko Curhat. Tunggu apa lagi? Segera lengkapi data diri Anda di formulir di bawah ini atau kirimkan SMS ke nomor 081.5965.5960 lalu ketik JC # Nama Lengkap # Email. Sebuah hadiah unik siap menanti Anda yang mendaftar menjadi Mitra CBN pertama kalinya dan telah mengirimkan donasinya.
Halaman :
1

Ikuti Kami