Ancaman Pembantaian di Gereja Berbalik Jadi Kesaksian Menakjubkan
Sumber: Washingtontimes.com

Internasional / 7 January 2016

Kalangan Sendiri

Ancaman Pembantaian di Gereja Berbalik Jadi Kesaksian Menakjubkan

Theresia Karo Karo Official Writer
5707

Pendeta dan anggota dewan kota dari Fayetteville, North Carolina, Amerika Serikat Larry Wright mengatakan bahwa kekuatan doa telah membantunya menenangkan seorang veteran bermasalah yang menerobos masuk ke gerejanya dengan mengacungkan senjata semi-otomatis pada ibadah malam tahun baru.

“Aku menjadi orang pertama yang melihatnya. Awalnya, aku mengira itu senjata palsu atau tiruan. Namun, kemudian, aku melihat peluru-peluru di tangannya mengkilap,” terang pendeta Wright yang juga pensiunan sersan Angkatan Darat tersebut.

Meski sadar dengan situasi membahayakan,Wright berusaha tetap tenang. “Ada yang bisa saya bantu?” katanya sambil menghampiri pria tersebut.

“Dia berkata, ‘Aku datang ke sini dengan beberapa hal yang mengerikan di pikiran saya, saya akan melakukan beberapa hal buruk ‘,” ujar Wright.

Pria itu menjelaskan bahwa dirinya menderita sindrom stres pasca-trauma. Sementara itu, masalah rumah tangga dan finansial semakin memperburuk keadaannya. Dia berencana menggunakan pistol tersebut untuk merampok uang. Saat kejadian itu berlangsung banyak anggota gereja mulai panik dan berlari menuju pintu.

Namun hal yang mencengangkan pun terjadi. Ancaman pembantaian yang terjadi di Heal the Land Outreach Ministries pada pukul 23:40 waktu setempat ini berubah menjadi kesaksian yang menakjubkan. Pria bersenjata ini minta didoakan.

Saat itulah Wright bisa mengambil senjata tersebut, sementara beberapa anggota gereja lain datang merangkul pria tadi. Dia kemudian ikut duduk di barisan jemaat dan menyelesaikan ibadah malam tahun baru bersama 60 jemaat yang hadir. Setelah ibadah, pria tersebut menyampaikan maaf atas niat buruknya.

Sementara surat kabar AS Fayetteville Observer melaporkan bahwa, Wright mengaku siap untuk meringkus ‘tamu tak diundang’ tersebut seandainya pria itu berlaku antagonis atau melakukan hal yang mengancam keamanan. Namun situasinya berbalik.

“Allah melangkah masuk dan mengubah hati pemuda yang awalnya berniat menyakiti banyak orang. Tuhan menyentuh hatinya,” ujar Wright.

Tidak lama, polisi datang dan mengamankannya. Juru bicara kepolisian Letnan David McLaurin mengatakan bahwa pihaknya telah membawa mantan veteran tersebut ke Cape Fear Valley Medical Center untuk mendapat pertolongan.

Mesti tidak pernah mendapat nama terakhir dari pria bersenjata tersebut, Wright berniat untuk menghubunginya kembali. “Saya ingin menindaklanjuti dan memastikan dia mendapatkan bantuan dan sumber daya yang dibutuhkannya,” ujarnya.

Bersyukur tidak ada hal buruk yang terjadi. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa niat jahat tidak pernah menang atas Kuasa Allah. Selain itu, gereja juga menunjukkan peranannya dalam melawat orang-orang yang membutuhkan pertolongan. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Liputan6/Washingtontimes.com | Theresia Karo Karo
Halaman :
1

Ikuti Kami