Mellisa Rani, Ingin Tinggalkan Warisan Buat Orang Lain
Sumber: facebook

Profile / 18 December 2015

Kalangan Sendiri

Mellisa Rani, Ingin Tinggalkan Warisan Buat Orang Lain

Budhi Marpaung Official Writer
7842

Umurnya masih berusia 26 tahun, tetapi siapa menyangka perempuan lulusan Institut Pertanian Bogor ini merupakan pemimpin dari sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan di Indonesia. Mellisa Rani Savitri Djajasaputra merupakan nama yang diberikan oleh kedua orangtua kepadanya.

Lahir dari sebuah keluarga menengah, Mellisa menjalani kehidupan seperti orang-orang pada umumnya. Namun, pengalaman spiritual saat masa menjadi mahasiswa membawanya kepada sebuah visi yang ia dapatkan dari Tuhan.

“Aku sebenarnya punya mimpi, waktu lulus perguruan tinggi pada 2010 (saat itu Mellisa berusia 21 tahun, red), aku memang punya mimpi bergerak di bidang people development. Aku dapat panggilan ‘Tuhan, aku memberi diriku untuk membangun orang lain; membangun manusia’, waktu itu belum terlalu spesifik. Kemudian aku masuk ke sebuah perusahaan konsultan HRD dan bertemu dengan pemimpin yang cinta Tuhan,” ujar Mellisa kepada Jawaban.Com di  Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2015).

Suatu hari salah satu pimpinan di tempat awal bekerja, Christine Manoppo, menemui dan memberikan tantangan kepadanya. “Aku dikasih challenge ‘kenapa Mellisa gak punya mimpi untuk punya yayasan sendiri’. Awalnya aku gak terpikir. Aku kepikiran kerja di perusahaan asing yang bergerak di bidang serupa, tapi challenge-nya berbeda,” ungkap Mellisa.

Sepulang kantor di hari itu, Mellisa merenungkan apa yang disampaikan oleh pimpinan kantornya. Dengan berbagai pertimbangan, ia pun akhirnya menerima tantangan sang boss. 

“Awalnya aku berpikiran kenapa gak tunggu usia 30 tahun dan segala macamnya. Tapi percepatan Tuhan lakukan sebenarnya. Aku gak milih di usia 25 tahun, tapi aku mempunyai hati dan menangkap apa yang Tuhan kasih, dan yang aku tahu banyak proses yang aku harus lakukan. Namun ketika Tuhan panggil, Tuhan angkat, i will do my best,” tuturnya.

Mellisa mengaku bahwa sepuluh bulan pertama, dirinya sempat tidak yakin dengan keputusannya untuk  memimpin sebuah yayasan. Alasannya? Karena banyak target pribadi sebagai pemimpin yang belum tercapai. Selain itu juga, background pendidikan sebagai sarjana peternakan dianggapnya jauh dari hal-hal berkaitan dengan pendidikan maupun mengelola sebuah yayasan.

Di tengah-tengah kebimbangan yang dialami, ia menemui Christine Manoppo dan mempertanyakan pendapat sang mentor tentang dirinya. Jawaban yang tak terduga justru ia terima.

“’Saya? Saya tidak mikir (negatif) apa-apa tentang kamu. Kamu adalah pemimpin yang luar biasa. Tuhan pakai kamu untuk lakukan suatu hal yang besar. Kalau soal uang, kegagalan. Uang bisa dicari, kegagalan bisa diperbaiki, tapi kehilangan visi, orang yang kehilangan visi, kehilangan segalanya. Pastikan kamu tidak kehilangan visi itu’,” imbuh Mellisa mengulang pernyataan sang mentor.

Kalimat yang diungkapkan Christine Manoppo membuat ia bangkit dan meyakini bahwa saat Tuhan mempercayakan sesuatu kepadanya maka bagian yang perlu ia ambil adalah taat, memegang teguh kepercayaan itu.


Ingin Meninggalkan Warisan ‘Visi’

Salah satu ungkapan yang suka dikutip oleh Mellisa adalah berbunyi seperti berikut “everyday is a chance to get a legacy for someone’s lives”. Terkait legacy atau warisan, ia mengaku telah memiliki hal yang akan ia tinggalkan bagi anak-cucunya kelak dan bahkan bagi generasi penerus di bangsa ini.

“Ketika mahasiswa, aku mendapatkan warisan cinta bangsa, aku mendapatkan orang yang dipulihkan hidupnya dan menyadari bahwa dia ada di bangsa ini tak pernah kebetulan dan bangsa ini luar biasa. Ketika aku kerja, aku mendapatkan warisan bahwa orang yang menghidupi visinya adalah orang yang akan Tuhan pakai luar biasa,” terang perempuan kelahiran Semarang tersebut.

Ketika mengalami itu (mendapat warisan, red), sambung Mellisa, ia pun menyatakan sebuah permohonan kepada Tuhan, “‘Tuhan, izinkan aku dipakai untuk semua orang muda dan meninggalkan warisan seperti itu. Dan aku mau bilang generasi muda bahwa mereka adalah orang yang berharga, dengan sebuah tujuan, dan dilahirkan untuk melakukan hal yang besar,” jelasnya.


Arti Sukses

Ketika ditanya soal makna sukses di usia muda, Mellisa dengan lantang menyatakan bahwa kesuksesan adalah ketika ia bisa meninggalkan warisan buat orang lain.

“Tahunya gimana kita meninggalkan warisan? Ya ketika dia menangkap, mengerti, dan dia bisa menghidupi apa yang sudah dibagikan. Jadi, buat aku sukses ketika aku bisa memberikan impact dan legacy buat orang lain,” pungkas dia.


Profil Singkat
Nama Lengkap: Mellisa Rani Savitri Djajasaputra
Nama panggilan: Mellisa
Tempat / Tanggal Lahir: Semarang, 7 Februari 1989
Pendidikan: S-1 Peternakan Institut Pertanian Bogor ;
S-2 MM-CSR Universitas Trisakti (Sedang Pengerjaan Tesis)
Jabatan : Ketua Yayasan Persada Bangun Bangsa

Sumber : Mellisa Rani / Jawaban.Com - Budhianto Marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami