Rumah Sakit Sosialisasi Sunat, Warga Gereja Paniai Serukan Penolakan
Sumber: kompas.com

Nasional / 26 November 2015

Kalangan Sendiri

Rumah Sakit Sosialisasi Sunat, Warga Gereja Paniai Serukan Penolakan

Lori Official Writer
4534

Sosialisasi sirkumsisi atau sunat yang dilakukan oleh pihak rumah sakit umum daerah Kabupaten Paniai, Papua ditolak mentah-mentah oleh warga gereja. Padahal, penerapan sunat ini diberlakukan sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS yang rentan terjadi di Papua.

Warga gereja bahkan merobek surat undangan sosialisasi sunat yang disebarkan pihak rumah sakit sebagai bentuk penolakan. Tindakan itu dilakukan oleh beberapa gereja kemah injili. “Kami di Paniai memang sudah melakukan sirkumsisi hanya saja beberapa undangan yang kami kasih ke gereja-gereja terutama gereja Kingmi dan gereja Katolik menerima undangan yang kami kasih dengan baik, tetapi gereja yang lain menolak,” ucap Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah Paniai Febur Mote, seperti dilansir Antaranews.com, Rabu (25/11).

Febur menyebutkan sebagian gereja yang menolak beralasan bahwa apa yang Tuhan sudah ciptakan dengan baik, tidak boleh ada yang mengurangi dan menambah.  Selain itu, mereka juga menilai bahwa sunat hanya dilakukan oleh agama lain. Sementara konsep sunat tidak berlaku bagi agama Kristen.

Meski warga gereja Paniai tetap kokoh dengan ajaran keyakinannya, pihak rumah sakit tetap saja berupaya melakukan sosialisasi ke tingkat satuan tugas perangkat daerah (SKPD) serta ke masing-masing gereja dan sekolah di Paniai. Hingga akhirnya, sebanyak 67 warga menerima dan menjalani sunat.

Di jaman ini, orang Kristen akan merasa sulit menerima konsep sunat seperti yang dilakukan orang-orang berkeyakinan lainnya karena hal itu hanya dianggap sebagai bentuk perintah agama. Serupa dengan apa yang dialami Yesus pada masanya yang juga menjalani proses sunat karena hal itu dianggap kewajiban bagi orang-orang keturunan Yahudi. Meski begitu, sunat ternyata bermanfaat bagi kesehatan diantaranya mencegah kanker prostat, HIV/AIDS, infeksi dan pencegahan pertumbuhan bakteri. Jadi, tak masalah apabila sunat dilakukan demi alasan kesehatan bukan?

Sumber : Antaranews.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami