Parents, Kenali 5 Ciri Pra Remaja yang Mulai Jatuh Cinta
Sumber: Fanpop.com

Parenting / 23 November 2015

Kalangan Sendiri

Parents, Kenali 5 Ciri Pra Remaja yang Mulai Jatuh Cinta

Theresia Karo Karo Official Writer
4639

Saat anak memasuki usia pra remaja yakni 12-15 tahun, mereka mulai mengenal dan menyukai lawan jenis. Sebagai orang tua, kita tentu tidak bisa mengabaikan begitu saja saat anak memasuki masa pubertas. Sebab mereka memerlukan pendampingan, sehingga nantinya dapat menghindari perilaku yang cenderung negatif.

Lalu, bagaimana caranya untuk tahu anak pra remaja mulai jatuh cinta? Melansir dari Tabloidnova.com (18/11), Psikolog Linda Wati, M.Psi yang juga pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta mengungkapkan bahwa terdapat 5 ciri untuk mendeteksi pra-remaja yang mulai jatuh cinta.

1. Semakin tidak bisa lepas dari smartphone

Mungkin karena mereka tidak ingin ketinggalan kabar dari seseorang, sehingga mereka semakin lengket dengan smartphone-nya. Atau mungkin anak semakin sering terlihat tersenyum malu saat membaca status atau pesan singkat dari seseorang.

2. Ingin terlihat lebih cantik atau ganteng

Bila sebelumnya tidak terlalu memikirkan penampilan, lain lagi sekarang. ‘Bagaimana rambut, pakaian, apakah ada noda atau jerawat pada wajah?’ Pertanyaan ini mungkin yang sering muncul di benak mereka.

Bagi mereka, sepertinya belum cukup waktu yang dihabiskan di depan cermin. Biasanya karena dia ingin terlihat menarik di hadapan seseorang. 

3. Melamun

Beberapa kali, Anda mungkin mendapatinya sedang melamun sambil tersenyum. Bisa jadi dia sedang membayangkan tentang teman yang disukainya. 

4. Memastikan penampilannya

“Aku cantik kan?” Atau, “Aku sudah ganteng belum?” Anak pra-remaja yang sedang jatuh cinta biasanya ingin mendapatkan pujian mengenai penampilannya dari orang lain. Atau dengan kata lain, berharap dipuji atas apa yang dikenakannya. 

5. Saat ditanya apa dia sedang jatuh cinta, muncul semburat merah di pipinya 

Pertanyaan ini mungkin akan ditangkis oleh mereka. Meski mulut berkata tidak, ekspresinya justru mengungkapkan hal sebaliknya. Sambil tersenyum malu, biasanya mereka akan langsung pergi menghindari pertanyaan lain dari orang tuanya. 

Sementara itu, boleh atau tidaknya anak pra-remaja berpacaran, semua dikembalikan lagi pada orang tua. Karena setiap Anda punya otoritas untuk itu dan setiap Anda tentu punya pandangan masing-masing menyangkut masalah ini. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini. 

Sumber : Tabloidnova/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami