‘Mencungkil Mata dan Memenggal Tangan’, Apakah Sekadar Kiasan Yesus?
Sumber: Mickmooney.com

Kata Alkitab / 20 November 2015

Kalangan Sendiri

‘Mencungkil Mata dan Memenggal Tangan’, Apakah Sekadar Kiasan Yesus?

Lori Official Writer
8352

Apakah istilah ‘mencungkil mata dan memenggal tangan’ merupakan sebuah tindakan yang dilebih-lebihkan? Mungkin manusia akan melakukan tindakan ini untuk menghindari tindakan seseorang yang lebih parah.

Dalam dunia kedokteran, berbagai bagian tubuh yang mengalami kerusakan atau penyebaran penyakit akan dianjurkan untuk melakukan mengangkatan atau amputasi. Hal ini dilakukan untuk menhindari penyebaran penyakit yang lebih parah. Misalnya, penderita kanker mata akan disarankan untuk menjalani penggantian bola mata dengan bola mata palsu. Atau seorang penderita diabetes mellitus yang tidak mendapat perawatan yang baik dan terlanjur mengalami luka di tangan atau kaki yang telah membusuk, anjuran untuk keselamatannya hanyalah melakukan amputasi pada bagian tubuh yang telah membusuk.

Lalu apakah salah satu ajaran Yesus dalam khotbah di bukit dalam Matius 5: 29-30 yang menyebutkan; jika mata kanan menyesatkan, mata cungkillah dan buanglah. Dan jika tangan kanan berbuat menyesatkan, penggallah dan buanglah, hanyalah kiasan atau mengandung makna tertentu?

Di dunia kedokteran modern pun, membuang bagian tubuh demi menyelamatkan bagian yang sisa adalah tindakan medis yang tidak dilebih-lebihkan. Jika hal itu bertujuan untuk mencegah bahaya yang lebih buruk terhadap penderita, maka hal itu bisa dilakukan. Apalagi jika kondisi yang dijabarkan Yesus itu berhubungan untuk menghindari konsekuensi buruk terhadap masalah kekekalan. Istilah yang digunakan Yesus bukan sekadar istilah hiperbola yang berlebih-lebihan. Yesus serius mengungkapkan hal tersebut!

Makna ‘mencungkil’ dan ‘memenggal’

Mata dan tangan manusia itu lemah. Sehingga istilah mata dan tangan yang disebutkan Yesus adalah organ tubuh manusia yang sebetulnya. Namun mengapa Yesus hanya memerintahkan salah satu sisi tubuh saja yang dicungkil dan dipenggal padahal keduanya sama-sama melakukan kesalahan? Dalam hal ini, kita mengenal istilah ‘melirik’ dan ‘mengerling’ yaitu melihat dengan sudut mata sehingga ada satu mata yang terhalang oleh batang hidung dan tidak dapat melihat objek sasaran. Kerlingan atau lirikan maut merupakan sebuah bahasa cinta yang seringkali menjadi awal dari kisah percintaan.

Kita juga mengenal kata ‘mengintip’ menggunakan sebelah mata melalui celah atau lubang yang kecil seperti lubang kunci pintu, mengintip hanya bisa dilakukan dengan satu mata. Mengintip objek yang menimbulkan sesuatu yang negatif hanya akan menjadi awal dari perzinahan.

Maksud Yesus dalam kata ‘mencungkil’ dan ‘memenggal’

Pencungkilan dan pemenggalan diartikan sebagai tindakan perzinahan dengan mata atau tangan. Hal inilah yang membuat banyak orang lebih cenderung memilih untuk menyimpulkan bahwa ‘mencungkil mata’ dan ‘memenggal tangan’ itu tidak mempunyai makna harafiah.

Dalam bahasa Yunani tindakan ini disebut dengan ‘menyesatkan’. Kata yang digunakan adalah ‘skandalizei’ yang merupakan bentuk dasar dari ‘skandalizo’. Artinya, sesuatu yang sedang dilakukan atau dilakukan berulang-ulang di waktu saat ini. Jadi hal yang dianggap menyesatkan itu dilakukan secara berulang-ulang.

Sementara dalam ucapannya, Yesus memberi pilihan ini dengan pertimbangan yang masuk akal bahwa akan lebih baik jika satu tubuh saja yang binasa daripada seluruh tubuh dicampakkan ke dalam neraka. Anggota atau bagian tubuh yang dimaksud adalah penentu yang menyebabkan seseorang dijebloskan ke dalam neraka. Yesus menyampaikan hal ini karena berkenaan dengan perbuatan dosa yang rentan dilakukan manusia. Hal ini dikatakan Yesus dalam Matius 15: 19, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat”.

Mencungkil dan memenggal adalah tindakan bersyarat yang paling ekstrim yang harus diambil apabila itu dapat menghindarkan seseorang dari hukuman dosa. Tentu saja hal ini tidak benar-benar kita lakukan secara ril, tetapi dengan mengingatnya sebagai peringatan keras yang disampaikan Tuhan agar manusia betul-betul membenci dosa dan menghargai anugerah penebusan yang telah dibayar Yesus secara cuma-cuma.



Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : Gsja/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami