Pria Korban Serangan Paris Ini Rela Mati Demi Selamatkan Kekasih
Sumber: www.dailymail.co.uk

Single / 17 November 2015

Kalangan Sendiri

Pria Korban Serangan Paris Ini Rela Mati Demi Selamatkan Kekasih

Lori Official Writer
4521

Michael O’Connor (30) santer diberitakan di media sosial lantaran tindakan mengharukan yang dilakukannya saat menjadi korban penyerangan di Paris, Jumat, 13 November 2015 lalu. Saat serangan terjadi, Michael dan kekasihnya Sara tengah berada di gedung Bataclan menonton acara konser band asal California Angles of Death Metal.

Sesuatu yang tak disangka-sangka pun terjadi, beberapa pria bersenjata masuk dan mulai menembaki para penonton di sana. Acara konser pun menjadi kacau lantaran peneror menembaki penonton secara acak dan begitu brutalnya. Mereka bahkan disuruh berbaring di lantai lalu mereka ditembaki satu persatu.

Di tengah kekacauan itu, Michael segera menarik tangan Sara lalu mengajaknya untuk tiarap di lantai. Michael berpikir bahwa kematian sudah sangat dekat dan satu-satunya cara yang bisa dilakukannya adalah menyelamatkan Sara dari tembakan. Ia pun melindungi Sara dengan rela berbaring menutupi tubuh Sara agar tidak terkena tembakan. “Saya pegang erat tangan kakasih saya. Saya tarik dia ke bawah untuk melindungi diri. Kami mencoba keluar tapi kami tak bisa. Suasana di sana sangat kacau. Saya mengajak kekasih saya tiarap di atas lantai. Saya ada di atasnya karena saya tak ingin ia terkena tembakan. Saya sudah berpikir bahwa saya akan tewas. Rupanya Tuhan masih sayang saya. Kami selamat! Saya dan dia bisa melarikan diri dari serangan yang menakutkan itu,” terang Michael seperti dilansir Mirror.co.uk.

Kala itu Michael mengira dirinya akan mati ditembak, dan sebelum itu terjadi ia menyempatkan diri mengatakan bahwa ia mencintai Sara. "I love you," ucap Michael. Namun sang kekasih mencoba meyakinkan bahwa mereka tak akan mati. “Dia katakan kepada saya ‘kita tak akan mati di sini’, dia sangat kuat,” ia melanjutkan.

Pasangan ini pun akhirnya bertahan tanpa bergerak untuk memastikan mereka tidak terkena tembakan. Sementara di sekitar mereka dikelilingi dengan darah yang berceceran dari orang-orang yang terkena tembakan. Kondisi mencekam itu terjadi selama 1 jam 15 menit, hingga akhirnya mereka bisa melarikan diri dari serangan para peneror.

“Kekasih saya bersama saya. Saya memastikan kami tetap bersama berlari secepat yang kami bisa. Ketika saya sudah berada di luar saya benar-benar terpukul akan apa yang saya lihat dan alami, berjalan melewati orang-orang yang tidak berhasil lolos,” terang Michael.

Michael menunjukkan cintanya yang begitu besar kepada sang kekasih dengan mengorbankan keselamatan demi sang kekasih. Untungnya, Tuhan masih memberi dia dan Sara kesempatan kedua untuk hidup setelah peristiwa mengerikan itu.

Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk memahami tentang makna cinta yang sesungguhnya.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Mirror.co.uk/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami