5 Intervensi Mertua yang Merusak Hubungan Suami/Istri

Marriage / 26 October 2015

Kalangan Sendiri

5 Intervensi Mertua yang Merusak Hubungan Suami/Istri

Lori Official Writer
15651
Latar belakang keluarga dapat memengaruhi kehidupan seseorang setelah menikah. Kehadiran keluarga dari pihak pasangan tentu akan berdampak pada pernikahan. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak punya kesempatan untuk membangun hubungan yang positif dan sehat dengan mertua maupun orang tua. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu disadari untuk menghindari rusaknya hubungan suami/istri akibat intervensi mertua.

Perbedaan usia suami/istri dengan orang tua


Pasangan yang belum pernah berpisah dengan orang tua sebelum menikah bisa menjadi sumber konflik. Setelah menikah dan memiliki kehidupan baru bersama pasangan, pasangan ini akan merasa canggung dengan ketidakbiasaan tanpa keluarganya. Sehingga orang tua pasangan selalu menkhawatirkan kondisi kehidupan anak. Tentu saja ini bisa menjadi konflik karena salah satu pihak merasa pasangan tak akan bisa mandiri tanpa keluarga. 

Mertua yang ingin mendapat perhatian

Saat anak-anaknya masih kecil, orang tua biasanya akan jarang sekali meminta pendapat anak. Namun setelah mereka menikah, orang tua ingin berkomunikasi dengan anak-anaknya sebagai pribadi yang sudah sama-sama dewasa. Sayangnya, banyak orang tua yang kemudian menuntut perhatian berlebih dari anak-anaknya, termasuk bagi mereka yang sudah menikah. Sebagian anak mungkin akan menuruti keinginan tersebut. Tetapi hal itu belum tentu pula direspon dengan baik oleh pasangannya. Dari itu, diperlukan komunikasi yang baik antara suami/istri agar permintaan orang tua jangan sampai merusak hubungannya dengan pasangan.

Orang tua/ mertua banyak menuntut

Tak sedikit dari orang tua pasangan yang menuntut hubungannya dengan anak dan menantu harus dipupuk terus menerus. Sayangnya, tuntutan itu justru dinilai tidak realistis karena mewajibkan sesuatu untuk dilakukan pasangan suami/istri. Misalnya, orang tua menjadwalkan kumpul keluarga yang sehat setiap akhir pekan, wajib menelepon setiap 1 kali sehari, atau merayakan Natal dan tahun baru bersama keluarga pasangan. Dan masih banyak tuntutan-tuntutan lain yang hanya membuat ketegangan dan perdebatan diantara pasangan.

Lokasi tempat tinggal mertua dan anak

Hal ini bisa sangat mempengaruhi hubungan suami/istri dengan mertua. Pasangan yang tinggal bersama orang tua akan rentan dengan konflik antara mertua dan menantu. Menantu akan selalu merasa tidak nyaman karena mertua akan selalu mengawasi gerak geriknya. Apalagi mertua adalah tipe pribadi yang cerewet dan tidak ramah. Ini adalah masalah yang sangat lazim dialami pasangan baru menikah. Sehingga tak jarang dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk pisah rumah dan memilih jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal orang tua / mertua.

Menuntut untuk segera meminang cucu

Intervensi lain yang kerap dilakukan sebagian orang tua / mertua kepada anaknya yang sudah menikah adalah menuntut agar keduanya segera memiliki anak. Sebagian lainnya bahkan memperdebatkan masalah jenis kelamin cucu. Apabila tidak sesuai dengan keinginan mereka, maka perlakuan mereka kepada menantu dan cucu pun akan berubah. Tentunya, menantu yang diperlakukan demikian akan mulai meminta ketegasan dari pasangan untuk bisa mengubah cara pandang sang mertua.

Banyak faktor lain dari campur tangan orang tua / mertua bagi hubungan suami/istri. Namun bukan berarti Anda membiarkan masalah-masalah demikian merusak kehidupan rumah tangga Anda. Diskusikan hal-hal yang membuat Anda terusik bersama pasangan dan carilah jalan keluarnya bersama-sama.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : Sabda.org/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami