BPK Penabur Jakarta membangun sebuah jembatan air yang
diperuntukan bagi warga masyarakat di Dusun Leuwimalang, Desa Kopo,
Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Jembatan air tersebut resmi diserahterimakan oleh pihak BPK Penabur Jakarta kepada warga pada Kamis pagi, 22 Oktober 2015.
Ketua BPK Penabur Jakarta, Adri Lazuardi beserta dengan
rekan pengurus dan pejabat struktural menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergotong royong membantu
pembangunan jembatan air tersebut. “Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih
untuk segala gagasan, segala upaya yang telah bapak ibu guru dan juga anak-anak
tunjukan. Ini adalah karya kalian, sebuah karya yang kalian tunjukan pada warga
desa ini kiranya bisa menjadi semangat untuk berbagi kepada masyarakat sekitar.
Terima kasih untuk kerja keras yang sangat luar biasa kepada semua pihak. Semoga
jembatan ini juga dapat menjadi pengikat tali silaturahmi diantara kita semua,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Kopo Agus Sahrudin sempat menceritakan muasal mengapa di desa yang dipimpinnya mengalami kesulitan air. Hal itu, diceritakannya karena musibah tanah longsor pada Nopember 2014 yang membuat saluran air rusak sehingga warga sekitar kesulitan memperoleh air. “Saya sangat mengapresiasi pembangunan jembatan air ini yang merupakan buah kepedulian dan kebaikan dari saudara-saudara kami di BPK Penabur terutama anak-anak, siswa-siswi yang telah bersusah payah mengumpulkan uang, sepeser-dua peser. Semoga perjuangan yang menghasilkan ini tidak sia-sia dan Tuhanlah yang akan membalasnya berkali lipat,” paparnya.
Diawali Leadership Camp OSIS
Pembangunan jembatan air ini sendiri diawali oleh kegiatan
sosial "Leadership Camp OSIS" tingkat SMPK PENABUR yang berlokasi tak
jauh dari lokasi tersebut. Saat siswa mendapat tugas untuk menyelesaikan
masalah yang ada di masyarakat sekitar, ternyata persoalan sulitnya mendapatkan
air menjadi yang utama. Maka dimulailah serangkaian cara, guna memecahkan
masalah tersebut dan salah satunya adalah rencana membuat jembatan ini.
BPK Penabur sendiri akhirnya menginisiasi pencarian
dana dengan menggalang pengumpulan dana dari siswa-siswi dan para karyawan BPK
Penabur. Tahap pertama pembangunan jembatan ini berlangsung Desember sampai Maret
2015. Pada perjalanannya, proses pembangunan mengalami beberapa kendala teknis.
Namun karena kesehatian diantara para siswa-siswi dan juga masyarakat sekitar,
maka jembatan air dengan panjang 38 meter dan lebar 85 cm, dengar bahan
material baja 10 ton tersebut akhirnya selesai dan air akhirnya dapat mengalir
dan memenuhi kebutuhan warga Muara dan warga Leuwimalang.