Dipercaya Bangkit Kembali, Jenazah Pendeta Tabernakel Belum Dikubur
Sumber: thefrisky.com

Internasional / 28 September 2015

Kalangan Sendiri

Dipercaya Bangkit Kembali, Jenazah Pendeta Tabernakel Belum Dikubur

Lori Official Writer
11051

Setelah meninggal dua pekan lamanya, jenazah pendeta Gereja Kristen Tabernakel Jemaat Mempelai Kristus Yogyakarta, Paulus Tribrata masih belum dikuburkan. Alasannya, keluarga dan jemaat gereja meyakini akan terjadi kebangkitan kembali setelah 30 hari meninggal sejak 11 September 2015 lalu.

Humas Gereja Kristen Tabernakel, Pendeta Sondang Rajagukguk menyampaikan, mereka akan berkabung meratapi kematian Pendeta Paulus selaa 30 hari. Pasalnya, mereka meyakini pendeta akan bangkit kembali setelah 30 hari. Namun bila tidak terjadi, jenazah pendeta akan dikuburkan. “Pendeta Paulus bagi kami adalah pemimpin yang kami ibaratkan sebagai Musa, jadi kami ingin berkabung dan meratapi hingga 30 hari. Itu mengapa kami belum menguburkan sampai nanti melihat pada hari ke-30,” terang Pendeta Sondang, seperti dilansir Krjogja.com, Minggu (27/9).

Namun terkait hal itu, kasus yang dianggap tak biasa ini justru mengundang protes dari organisasi masyarakat keagamaan. Wali Kota Yogyakarta dan pihak kepolisian bahkan turun tangan untuk memediasi kondisi tersebut. Setelah melakukan pertemuan antara gereja dan masyarakat, jenazah pendeta Paulus akhirnya akan dibawa ke RSUP Sarjito. “Sudah disepakati, jenazah akan dikembalikan ke Rumah Sakit Sardjito lagi demi keamanan,” ucap Haryadi Suyuti, Wali Kota Yogyakarta.

Sementara keluarga dan jemaat Gereja Tabernakel menyetujui pemulangan jenazah ke rumah sakit. Kesepakatan itu ditempuh sebagai rasa hormat akan keyakinan yang dianut oleh keluarga dan jemaat gereja. Sehingga mereka tidak memaksakan jenazah pendeta segera dikuburkan. “Jalan terbaik, keluarga sudah mau jenazah dikembalikan ke rumah sakit,” lanjutnya.

Terkait keyakinan yang dianut pihak keluarga, Haryadi tidak memberikan komentar. Sebab itu adalah masalah keyakinan dan patut dihargai. “Itu keyakinan mereka. Kita mesti hargai dan tak persoalkan, asalkan semua tetap kondusif,” terangnya, seperti dilansir Tempo.co, Minggu (27/9).

Seperti diberitakan, Pendeta Paulus Tribrata diketahui pernah meninggal pada 1983 dan 1992 dan mengalami kebangkitan kembali. Kemudian, dia dinyatakan kembali meninggal pada 11 September lalu akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Selain itu, dia juga dikenal luas setelah menyampaikan tentang ramalan kiamat dan kedatangan Yesus yang kedua kali pada 2029 mendatang.

Sumber : Krjogja.com/Tempo.co
Halaman :
1

Ikuti Kami