5 Karakter Adnan Buyung Nasution yang Patut Diteladani Penegak Hukum
Sumber: Idquote.info

Nasional / 24 September 2015

Kalangan Sendiri

5 Karakter Adnan Buyung Nasution yang Patut Diteladani Penegak Hukum

Lori Official Writer
7138

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Pengacara senior dan tokoh pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Adnan Buyung Nasution (ABN) memang sudah dikenal luas baik di kalangan pejabat maupun masyarakat. Kiprahnya dalam menangani kasus hukum di tanah air patut diperhitungkan. Namun sosok ABN hanya tinggal kenangan setelah masalah kesehatan ginjal dan jantung mengharuskannya dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah sejak pekan lalu hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (23/9) pukul 10.15 WIB.

Namun di mata rekan sejawat dan orang-orang terdekatnya, ABN meninggalkan kenangan yang tak terlupakan dan penting untuk diteladani, seperti:

Gigih dan Berani

Sebagai tokoh pengacara senior, Adnan sudah dikenal luas oleh sederetan pejabat tinggi negara, tak terkecuali dengan orang nomor satu RI, Joko Widodo (Jokowi). Hampir semua orang terdekatnya mengenal sosok ABN sebagai pribadi yang berani dan gigih dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia juga dikenal menjunjung integritas tinggi saat menjalankan profesinya sebagai penegak hukum.

Ramah

Sosok ABNdiakui sangat ramah dan murah hati kepada siapapun yang dijumpainya. Di mata Adnan, setiap orang dipandang setara, tak ada perbedaan perlakuan antara pejabat dan orang biasa.  Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR Arsul Sani yang mengenal dekat sosok ABN. “Alharhum adalah pribadi yang humble dan ramah kepada semua orang, tidak memberikan perlakuan yang berbeda ketika disapa tokoh penting atau orang biasa,” katanya, seperti dilansir Inilah.com, Rabu (23/9).

Pekerja Keras

Sebagai rekan sejawat, Ruhut Sitompul juga memiliki kenangan tentang sosok ABN. Ruhut menilai pengacara senior ini adalah sosok pekerja keras. Ia mengenang bagaimana rekannya tersebut terus bekerja selama menangani persoalan pelanggaran HAM TNI di Timor Timur. “Waktu di NTT, di Atambua beliau kerjakan (masalah pelanggaran) sampai tengah malam,” kenangnya.

Teguh Pendirian

Selain mengenalnya sebagai sosok yang berintegritas dan ramah, ABN juga adalah sosok syang disebut sangat ngotot sdan berpendirian teguh. “Pak ABN adalah tipe manusia teguh pendirian, kadang ngotot tapi menghormati pendirian orang lain yang berbeda. Kita telah kehilangan seseorang yang dalam beberapa hal patut menjadi teladan bagi kita semua,” ucap Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara.

Yusril mengaku ia dan Adnan justru kerap berbeda pendapat tentang beberapa kasus yang ditangani. Tetapi perbedaan itu tidak membuat Adnan kehilangan hormat kepada orang lain. Yusri menganggap ABN sebagai teman sekaligus kakak yang suka mengingatkannya agar tetap menjadi pejuang demokrasi, hukum dan kebenaran yang sejati.

Idealis

Tak sedikit pula orang terdekat yang mengenalnya menilai bahwa ABN adalah tokoh penegak hukum yang selalu memperjuangkan kebenaran yang ada. Ia gerah dengan ketidakadilan yang terjadi dalam penegakan hukum dan HAM. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi saat menyampaikan bela sungkawa sesaat setelah kabar meninggalnya ABN.

Kematian seseorang bisa meninggalkan hal-hal buruk atau baik. Hal ini ditentukan dari kepribadiannya semasa hidup. Jika kita lebih banyak menggunakan masa hidup dengan keburukan, maka orang lain akan mengenang kita buruk. Sebaliknya, jika kita menggunakan masa hidup untuk kebaikan, maka kenangan akan kebaikan pula yang akan kita tinggalkan bagi orang lain.

 

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami