Yuk Belajar Dari Kesalahan 4 Miliarder Muda Ini!
Sumber: Entrepreneurship.com

Entrepreneurship / 19 September 2015

Kalangan Sendiri

Yuk Belajar Dari Kesalahan 4 Miliarder Muda Ini!

Puji Astuti Official Writer
5408

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, bahkan orang-orang yang sukses adalah orang yang telah melakukan banyak kesalahan atau mengalami kegagalan. Namun yang membuat perbedaan bagi orang-orang sukses itu adalah mereka belajar dari kesalahan dan kegagalan mereka tersebut.

Berikut ini adalah kisah para miliarder muda yang pernah melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan saat membangun usahanya dan pembelajaran yang mereka dapatkan dari pengalaman tersebut :

Apa yang menjadi gairah Anda, itu adalah yang terpenting

Max Mullen tahu bahwa dirinya ingin meluncurkan sebuah usaha baru, walau dirinya tidak memiliki gairah tentang hal itu. Di tahun 2010, Max memperkenalkan sosial media bernama Volly, namun usaha itu gagal dalam satu tahun.

"Saya tidak punya gairah tentang hal itu," akunya. "Gairah mendorong rasa terdesak dan ketekunan; tanpa itu, ketika Anda menghadapi tembok penghalang, Anda akan menyerah. Hal itu membuat saya sadar bahwa jika saya tidak memiliki gairah akan sesuatu, hal tersebut tidak layak dikerjakan. Saya memiliki gairah besar terhadap Instacart, dan hal itu mendorongnya mencapai sukses."

Pebisnis yang berhasil bisa bangkit dari kegagalan

"Saya dulu memulai usaha sekitar satu setengah tahun," demikian ungkap Taso Du Val. "Hal tersebut tidak berjalan baik. Tidak kemana-mana. Tidak seorangpun mempercayai ide itu. Tidak seorangpun mempercayai saya. Tidak seorangpun mau memberi saya uang. Hal itu tenggelam."

Walau demikian Taso tidak menyerah. Dia kemudian bekerja di sebuah rintisan usaha seni yang terkenal Art.sy, bekerjasama dengan mantan rekan kerja dari perusahaan sosial media Slide, ia berkesempatan menjadi kepala insinyur. Dari sanalah dia mendapatkan kesempatan mewujudkan Toptal, bisnis rekrutment tenaga kerja programer online yang membuatnya menjadi miliarder.

"Apa yang saya pelajari saat menengok ke belakang adalah seberapa berat pun yang kamu lalui dan secara pribadi, sangat berat bagi saya - ayah saya sekarat, saya tidak punya uang dan tidak seorangpun mau membiayai saya, orang-orang tidak mempercayai saya - melihat hal itu, seperti, 'Saya sudah melewatinya. Bagaimana keadaan bisa lebih buruk dari itu sekarang? Saya sudah menghadapi situasi yang sangat sulit, dan saya melewatinya.' Berhasil melalui situasi yang sangat menantang membuat Anda menjadi orang yang lebih kuat."

Mengurus karyawan dan manajemen adalah keahlian yang bisa dipelajari

Beberapa orang lahir sebagai pemimpin; tetapi kebanyakan wirausahawan belajar saat mereka mengelola usaha dan menangani karyawannya. Emily Weiss, pendiri dan CEO dari Glossiers mengakui bahwa diusianya yang ke 30 tahun dia belum ahli dalam hal itu.

"Manajemen ternyata tidak seperti yang saya pikir sebelumnya," demikian ungkap Weiss. "Saya selalu berpikir bahwa manajemen (SDM) adalah tentang menempatkan orang pada tempatnya - menemukan apa yang tepat untuk mereka. Tetapi saya menemukan lebih mudah membuat orang keluar dari tempatnya. Disanalah mereka lebih efektif dan produktif."

Sebagai pengusaha muda Weiss tahu bahwa untuk mengembangkan perusahaan dia juga tahu bahwa kebutuhan personel akan semakin berkembang. Dari sana ia belajar bahwa kebanyakan bekerja dalam jangka pendek, jadi dia membuat jangka waktu 18 bulan bagi pekerjanya. "Kami akan menjadi perusahaan yang sangat berbeda ke depan, dan siapa yang saya butuhkan di depan berbeda dengan siapa yang saya butuhkan sekarang."

Terburu-buru melempar produk ke pasaran jarang yang  sukses

Ini adalah pengalaman pahit yang dialami oleh Austin McChord.

"Kami telah berhasil melalui serangkaian kegagalan. Ada sejumlah besar tantangan, terutama ketika usaha saat itu masih sangat kecil," demikian jelas pendiri bisnis pemulihan data Datto tersebut. "Kami cukup banyak membuat kesalahan saat itu. Pada satu titik, pesaing meluncurkan produk terbaru... jadi kami membuat juga produk baru dengan cepat agar bisa bersaing. Kami berakhir membuat kesalahan besar dengan menciptakan produk yang tidak berfungsi baik. Itu adalah pengalaman pembelajaran yang luar biasa tentang segala yang tidak boleh dilakukan. Sakitnya membuat beberapa pelanggan awal kami menggunakan produk itu sangat besar dan hampir membuat kami keluar dari usaha itu."

Jadi apa yang dia pelajari? "Sangat penting bahwa semua diuji dengan benar dan produk tersebut dapat diandalkan, karena orang-orang akan benar-benar bergantung pada hal itu dan reputasi Anda adalah segalanya. Ketika Anda mengirimkan produk yang tidak dapat diandalkan, hal tersebut dapat membuat kerusakan besar pada merek dan reputasi Anda dan hal itu dapat terjadi dengan cepat. Tidak ada yang membuat lebih buruk dari merek yang rusak, sehingga Anda harus bekerja sangat keras untuk membuat produk itu kembali bangkit dan memenuhi janji yang Anda buat.

Belajar dari kesalahan orang lain adalah lebih bijak, karena pembelajaran tidak harus dari pengalaman Anda sendiri. Kiranya pengalaman para miliarder muda di atas bisa Anda terapkan dalam kehidupan dan usaha Anda. Salam sukses!



Sukses  tidak hanya diukur dari berapa banyak yang kita miliki, namun berapa banyak yang kita bagikan. Mari berbagi! Bagikan artikel ini lewat sosial media Anda dan bawa perubahan positif kepada hidup mereka. Dan jangan hanya berhenti disitu. Lakukan lebih dengan bermitra dengan kami (Mitra CBN). More info, KLIK DISINI

Sumber : Entrepreneur.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami