<!--[if gte mso 9]><xml>
Meskipun pimpinan tertinggi otoritas Vatikan Paus Fransiskus telah meminta agar masyarakat Eropa mau membuka diri dan menerima para pengungsi konflik Suriah, namun ada beberapa pihak yang tidak menyetujuinya. Salah satunya adalah Umat Katolik Polandia yang menolak karena khawatir bahwa pengungsi ini akan bermasalah dikemudian hari.
“Pernyataan Paus Fransiskus agar kami dapat menerima pengungsi adalah pernyataan yang keliru. Tak ada alasan kita dapat menerima para pengungsi ini,” kata politikus Katolik terkemuka di Polandia, Jaroslaw Gowin. Menurut Gowin, negaranya hanya akan menerima pengungsi yang mau mematuhi aturan hidup di Polandia.
Pernyataan itu adalah salah satu penolakan terhadap pengungsi. Sementara penolakan lainnya ditunjukan oleh ribuan warga Polandia yang mengadakan aksi unjuk rasa menentang langkah untuk menerima para pengungsi. Sekitar 10.000 nasionalis dan para radikal sayap kanan berbaris menuju pusat kota Warsawa sambal mengibarkan bendera nasional mereka dan meneriakan “Pengungsi Hari Ini, Teroris Esok Hari!”. “Para pengungsi ini adalah ancaman bagi budaya kita, mereka tidak dapat berasimilasi dengan masyarakat kita,” kata seorang demonstran Miroslaw Kadziela kepada CTV News.
Namun tidak semua warga Polandia menolak kebijakan untuk meneriman
pengungsi Ratusan warga Polandia juga menggelar aksi "Refugees, Welcome"   di bagian yang berbeda dari Warsawa, serta di Gdansk, Krakow, Poznan dan Szczecin selama akhir pekan.
Salah satu pendukung pengungsi ini adalah Lech
Walesa, pemimpin gerakan kemerdekaan Solidaritas pada 1980-an. Dia
mengatakan dia lebih dari bersedia untuk menjadi tuan rumah pengungsi di bawah atap sendiri dan bahkan akan memasak untuk mereka, asalkan istrinya setuju. Uni Eropa telah meminta Polandia menerima 12.000 pengungsi, diantaranya kota Warsawa yang menerima 2.000 pengungsi dalam waktu
dua tahun, asalkan mereka mampu membuktikan bahwa mereka benar-benar pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah.