Paus Fransiskus: Vatikan Sudah Menerima Dua Keluarga Pengungsi

Internasional / 15 September 2015

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus: Vatikan Sudah Menerima Dua Keluarga Pengungsi

daniel.tanamal Official Writer
3057

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Paus Fransiskus mengatakan bahwa pihaknya menemukan dua keluarga pengungsi Timur Tengah di Vatikan dan kini mereka sudah ditempatkan disebuah rumah. Paus bahkan mengatakan bahwa dirinya telah meminta setiap paroki dan setiap lembaga keagamaan untuk menyambut para keluarga pengungsi ini.

“Ya mereka (pengungsi) sudah ada disini (Vatikan). Kardinal Comastry dan Uskup Konrad Krajewski yang mengurusnya. Uskup Konrad yang bekerjasama dengan para tunawisma inilah yang membuat kamar mandi dan layanan cukur rambut itu, dan dia membawa setiap orang-orang jalanan itu untuk keliling melihat Museum dan Kapel Sistina,” kata Paus dirilis christiantoday, Selasa (15/9/2015).

Paus juga mendesak agar negara-negara Eropa mau menerima para pengungsi mengingat banyak ruang kosong yang terdapat di Eropa karena tingkat kelahiran yang minim di beberapa negara seperti Italia, Portugal dan Spanyol pastinya membuat banyak ruang kosong. “Jika ada ruang yang kosong, setiap orang pasti berpikir untuk mengisinya. Tentu jika sebuah negara tidak memiliki tingkat kelahiran yang besar, para imigran akan mengisi tempat itu. Saya pikir untuk tingkat kelahiran yang kecil seperti di Italia, Spanyol dan Portugal yang sampai nol persen, jika tak ada pertumbuhan, selalu ada ruang yang kosong untuk ditinggali,” tambahnya.

Gelombang pengungsi konflik Timur Tengah terus berdatangan ke benua Eropa dimana setiap negara punya kebijakan masing-masing yang berbeda kepada para pengungsi ini. Jerman dan Austria adalah negara yang paling terbuka. Meskipun dikhawatirkan akan menjadi masalah baru, seperti teroris ISIS yang menyusup, namun hingga saat ini regulasi mengenai pengungsi masih beragam.



Sumber : ChristianToday
Halaman :
1

Ikuti Kami