Maria das Gracas Foster, Dari Pemulung Hingga Jadi Miliarder
Sumber: quotationof.com

Profile / 10 September 2015

Kalangan Sendiri

Maria das Gracas Foster, Dari Pemulung Hingga Jadi Miliarder

Puji Astuti Official Writer
6291
Siapa bilang orang miskin tidak bisa jadi miliarder, seorang wanita di Brazil yang pernah jadi pemulung kini menjadi salah satu orang paling kaya dan berpengaruh di negara tersebut. Namanya adalah Maria das Gracas Foster, wanita kelahiran 26 Agustus 1953 ini lahir dari keluarga miskin dengan seorang ayah pecandu minuman keras dan kerap melakukan kekerasan rumah tangga. Dia tinggal di wilayah bernama Complexo do Alemao, wilayah dengan kemiskinan dan tingkat kejahatan yang ekstrim.

Walau tinggal di kawasan kumuh dan wilayah yang dikuasai oleh mafia narkoba, namun Maria tetap bisa menjaga dirinya sehingga tidak terlibat dalam pergaulan yang buruk. Beruntung ia dibesarkan oleh seorang ibu yang disiplin, dengan bimbingan ibunya Maria fokus menyelesaikan sekolahnya. Karena kemiskinan, Maria harus banting tulang untuk bisa membiayai sekolah dan membantu ibunya. Berbagai pekerjaan dilakoninya, mulai dari memunguti sampah yang bisa daur ulang hingga menolong tetangganya dengan bayaran yang tidak seberapa. Dia menggambarkan masa kecilnya sebagai, "Senang, gembira tapi sangat sulit."

Kegigihannya membuat Maria berhasil meraih gelar sarjana di bidang insinyur kimia di tahun 1978. Di tahun 1979 ia melanjutkan studinya untuk meraih gelar master dibidang tehnik nuklir.  Dengan gelar sarjananya di tahun 1978 ia diterima magang di Petrobas, sebuah perusahaan minyak Brazil yang merupakan perusahaan minyak terbesar di wilayah Amerika Latin. Hingga di tahun 1981 ia mulai masuk tingkat manajemen dengan menjadi manajer di the Leopoldo Miguez de Mello Research dan Development Center and the Transportadora Brasileira do Gasoduto Bolivia-Brasil.

Di tahun 1999, Maria memperlengkapi dirinya dengan mengambil gelar master dibidang bisnis mengingat tuntutan karirnya yang duduk di jajaran manajerial di perusahaan minyak. Jalan hidup membuatnya bertemu dengan Dima Rausseff, wanita yang kemudian terpilih sebagai presiden wanita pertama Brazil di tahun 2010. Di tahun 1998, Rousseff belajar banyak tentang industri minyak melalui Maria. Hubungan profesional keduanya semakin kuat saat Dima Rausseff ditunjuk oleh presiden yang berkuasa saat itu InĂ¡cio Lula da Silva as  menjadi ketua dewan dirikter Petrobas.

Saat Rousseff kemudian ditunjuk sebagai Menteri Energi Brazil, Maria ia tunjuk sebagai Sekretaris Eksekutif dari Federal Government Program for Mobilizing Brazil's Oil and Gas Industry (PROMINP) dan National Program for Biodiesel Production and Use. Maria menjabat selama 2 tahun. Di tahun 2003, Foster ditunjuk menjadi Sekretari dari minyak, gas alam dan energi terbaharukan di Kementerian Energi dan Pertambangan Brazil.

Puncak karirnya adalah saat ia menjabat sebagai CEO Petrobras dan memimpin perusahaan itu selama tujuh tahun. Namun semua itu bukan berarti tidak ada tantangan, Maria sempat diguncang dengan tuduhan bahwa terjadi korupsi terkait dengan transaksi yang dilakukan suaminya dengan perusahaan yang dipimpinnya. Namun hal tersebut dibantah pihak Petrobras, mereka menyebutkan kerjasama dengan perusahaan suami Maria tersebut terjadi sebelum ia dipilih menjadi CEO.

Bekerja di bidang perminyakan yang didominasi oleh pria memberikan tantangan tersendiri bagi Maria. Sebagai wanita pertama di Brazil yang mengepalai perusahaan minyak terbesar di negara samba tersebut, ia pernah berkata, "[wanita] harus bersiap untuk bekerja di perusahaan ini, kita harus masuk ke pasar. Pasar sudah siap... untuk mereka yang berbakat, berkompetensi dan berpendidikan."

Wanita yang berjulukan "The Iron Lady of Oil" ini telah memperlihatkan keteladanan bahwa kondisi ekonomi, lingkungan dan status sosial tidak menghalangi seseorang untuk menggapai mimpinya selama ia mau bekerja keras. Kini walau dengan kekayaannya ia bisa menikmati hidup yang mewah bersama suami dan dua orang anaknya, namun Maria dan keluarganya memilih tetap hidup di sebuah apartemen sederhana di wilayah Copacabana, Ria de Janeiro. Ia pun memilih melakukan aktivitasnya dengan menumpak taksi daripada  memiliki mobil sendiri. Ia sangat dikenal oleh para sopir taksi yang selalu menyambut wanita luar biasa ini dengan senyuman.

Sukses tidak hanya diukur dari berapa banyak yang kita miliki, namun berapa banyak yang kita bagikan. Mari berbagi! Bagikan artikel ini lewat social media Anda dan bawa perubahan positif kepada hidup mereka. Dan jangan hanya berhenti disitu. Lakukan lebih dengan bermitra dengan kami ( Mitra CBN ) . More info, KLIK DISINI.
Sumber : Wikipedia.com | Forbes.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami