Korban Kekerasan Anti-Kristen di India Minta Keadilan
Sumber: AP/Manish Swarup

Internasional / 9 September 2015

Kalangan Sendiri

Korban Kekerasan Anti-Kristen di India Minta Keadilan

daniel.tanamal Official Writer
3718

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Kasus perseteruan antara komunitas Hindu dan minoritas Kristen meletus di Kandhamal, distrik pedesaan di sebelah timur negara bagian Odisha, India, Agustus 2008 yang membuat gelombang serangan fisik dan perusakan rumah ibadah terhadap umat Kristen, belum terselesaikan.

Para Korban selamat dari serangan kekerasan anti-Kristen terus   mengajukan banding kepada presiden. Mereka menuding negara telah gagal menyediakan keadilan dan kompensasi tujuh tahun setelah insiden yang disebut kekerasan terburuk itu.

"Keadilan telah menyindir kami. Setelah mengetuk setiap pintu di pemerintahan, tidak ada yang berniat datang untuk mengamankan keadilan bagi para korban Kandhamal," ujar Bapa Ajay Singh dari Komite Kandhamal untuk Perdamaian dan Keadilan, KCPJ, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/9).

Menurut KCPJ, lebih dari 90 orang yang kebanyakan penganut Kristen dibunuh, sementara 56 ribu lainnya terlantar. Sementara pemerintah mengklaim korban tewas sebanyak 38 orang. Meski terdapat ribuan komplain atas serangan fisik dan seksual, perusakan rumah, pencurian, serta intimidasi yang dibuat oleh para korban, aktivis berujar bahwa hanya sedikit yang dilaporkan ke polisi dan lebih sedikit lagi yang dihukum.

Singh mengatakan komite bertemu Presiden Pranab Mukherjee pada Senin untuk meminta seluruh kasus kembali diungkap dan diberikannya kompensasi kepada korban. "Ia mendengarkan kami dengan saksama dan berkata bahwa isu-isu tersebut akan dibawa ke pemerintah untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan," ujarnya.

Komite menyebutkan hanya 827 dari 3.232 komplain yang dilaporkan ke polisi saat itu, dan sebanyak 273-nya diabaikan karena minimnya bukti. Para saksi mata tidak berani untuk memberi keterangan karena tiadanya perlindungan yang diberikan kepada mereka. Hanya 33 kasus yang berhasil mencapai pengadilan, dan kebanyakan terdakwa yang dihukum atas tindakan pembunuhan dibebaskan dengan jaminan.

Tragedi yang dipicu oleh pembunuhan Swami Laxmanananda, pemimpin kelompok Hindu garis keras Vishwa Hindu Parishad, mendapat kecaman global, juga dari Paus Benediktus. Menurut para aktivis hak asasi manusia, kaum Kristen lah yang menanggung beban paling berat dalam peristiwa tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh KCPJ menemukan, lebih dari 6.500 rumah dan 395 gereja dan tempat ibadah dijarah, dibongkar, dan diratakan dengan tanah. Akibatnya, 56 ribu kaum Kristen miskin kehilangan rumah dan mata pencaharian. Sebanyak 10 ribu orang masih belum dapat kembali ke desa mereka karena khawatir akan serangan balas dendam, kata aktivis.


Sumber : CNN Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami