Menteri Agama Minta Google Hapus Konten Negatif

Nasional / 2 September 2015

Kalangan Sendiri

Menteri Agama Minta Google Hapus Konten Negatif

daniel.tanamal Official Writer
2698

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style>

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta mesin pencari dunia maya di dunia Google untuk tidak menaruh konten-konten negatif di urutan teratas. Pesan itu disampaikan Menag saat berbicara di acara Workshop Kreator Konten dengan tujuan menyebarkan pesan damai di dunia maya, Selasa, 1 September 2015 di Hotel Fairmont Jakarta.

“Google harus mempunyai kebijakan tegas terhadap konten-konten negatif. Google seharusnya juga tegas tidak memunculkan link-link negatif diurutan paling atas,” katanya.

Dalam acara yang diselenggarakan Wahid Institute dan Google Indonesia itu, Menag kemudian bercerita tentang pengalaman pribadinya saat dirinya mencoba mencari konten dengan kata kunci “Qital”. Ketika itulah dirinya mendapatkan konten sekaligus gambar-gambar yang menyeramkan berbalut panji-panji Islam diurutan teratas.

“Tentu konten-konten tersebut memiliki dampak yang kurang baik bagi generasi muda. Apalagi mereka seringnya hanya membuka konten yang paling atas, tidak mau mencari hingga ke bawah untuk perbandingan,” katanya dikutip Dream dari nu.or.id .

Menag menjelaskan, bahwa konten-konten negatif yang dimaksud dirinya ialah konten yang menjurus pada radikalisme dan ekstrimisme yang mengatasnamakan agama. Dia menemukan konten-konten seperti itu dalam bentuk berita, gambar, ataupun video di You Tube.

Menurutnya pelbagai hal yang berkaitan mengenai esensi agama harus menebarkan kebajikan dan memanusiakan manusia. “Sebab itu, deradikalisasi bukan upaya melemahkan agama seperti anggapan mereka, melainkan mencegah mental intoleran dan ekstrimisme,” paparnya.




Sumber : dream
Halaman :
1

Ikuti Kami