Cari Tahu Persamaan Orang Tua Inggris & Indonesia di Sini!
Sumber: Shutterstock

Parenting / 24 August 2015

Kalangan Sendiri

Cari Tahu Persamaan Orang Tua Inggris & Indonesia di Sini!

Theresia Karo Karo Official Writer
4172

Semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Terlepas dari perbedaan budaya barat atau timur, setiap orang tua pasti berusaha memberikan pengajaran terbaik untuk buah hati mereka. Dalam hal ini, orang tua di Inggris diketahui memiliki banyak kesamaan dengan orang tua di Indonesia dalam hal pengajaran bagi anak-anaknya.

Membuktikan pernyataan ini, sebuah survei telah dilangsungkan guna mencari tahu hal apa yang paling banyak diajarkan orang tua kepada anak-anaknya. Melibatkan 2.000 orang tua di Inggris, terungkap bahwa ajaran orang tua di Inggris tidak jauh berbeda dengan pengajaran para orang tua di Tanah Air.

Pada peringkat pertama, terdapat 80 persen orang tua di Inggris yang diketahui mengajarkan anaknya tentang pentingnya mengucapkan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’. Peringkat selanjutnya, sebanyak 75 persen orang tua diketahui membekali anaknya dengan pembelajaran penting untuk ‘selalu menghormati orang yang lebih tua.’
 
Sedangkan peringkat ketiga terbanyak di tempati oleh pengajaran tentang tata krama saat sedang makan, sebesar 73 persen . Selain tata krama, para peneliti juga mengungkap ajaran lain yang tidak kalah penting, yakni kepribadian dan kesehatan Si kecil.

Terbukti dari peringkat ke 4 hingga 10 yang ditempati oleh pengajaran orang tua tentang kejujuran kepada anak, tidak berbicara pada orang asing, menyikat gigi dua kali sehari, perlakukan orang lain dengan baik, percaya diri, rajin membantu, dan tidak malu untuk mengakui kesalahan yang dilakukan.

Tidak hanya itu, orang tua di Inggris juga memasukkan kegiatan-kegiatan yang menyangkut pergerakan fisik seperti belajar renang, mengendarai sepeda, dan bermain bola sebagai bekal pembelajaran bagi anak-anaknya.

Disamping itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa banyak orang tua yang dilanda kekhawatiran berlebihan atas bekal pembelajaran bagi anak-anaknya. Sebanyak 49 persen orang tua merasa bahwa tanggung jawabnya terlalu berlebihan. Lebih dari 50 persen orang tua mengaku bahwa 24 jam dirasa tidak cukup untuk mengurusi kebutuhan buah hatinya. Terakhir, ditemukan pula 32 persen orang tua yang kerap tertekan dengan status media sosial orang tua lain terkait perkembangan anaknya.

Salah satu peneliti, psikolog Donna Dawson mengatakan bahwa, “Sangat menarik melihat urutan tiga teratas, orangtua mengajarkan anaknya mengenai perilaku yang baik dan citranya terhadap orang lain.”

Dawson beranggapan bahwa orang tua juga memiliki kekhawatiran bila anak berperilaku buruk. Karena hal tersebut dianggap sebagai bukti dari didikan mereka pada anaknya.

“Interaksi sehari-hari dengan anak kita adalah guru sesungguhnya. Apa yang kita lakukan sebagai orangtua, jauh lebih penting daripada apa yang kita ucapkan,” terangnya. Sehingga Dawson menyarankan agar orang tua sedikit lebih rileks dan jangan terlalu cemas.

Pada dasarnya semua adalah proses. Memang dibutuhkan perjuangan untuk bisa mendidik anak menjadi pribadi lebih baik, namun anak dan orang tua sama-sama manusia yang tidak sempurna. Oleh sebab itu, orang tua harus kembali melibatkan kebenaran alkitab dalam mengajar anak-anaknya.

Karena anak adalah karunia yang dari Tuhan. Amsal 22:6 menuliskan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.”

Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami