Presiden Joko Widodo Beberkan Lima Masalah Ekonomi Saat Ini
Sumber: Istimewa

Nasional / 14 August 2015

Kalangan Sendiri

Presiden Joko Widodo Beberkan Lima Masalah Ekonomi Saat Ini

daniel.tanamal Official Writer
11046

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan secara terbuka lima masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk dapat menghadapi hal tersebut, sang presiden meminta semua pihak dapat bersatu dan mengurangi gesekan antar lembaga maupun partai politik sehingga pemerintah bisa fokus memperbaiki ekonomi Indonesia.

Menurut Jokowi, masalah pertama yang bersinggungan dengan ekonomi rakyat adalah di bidang pangan. Pemerintah menurutnya belum bisa mencapai kedaulatan pangan sehingga masih bergantung pada bahan pangan impor. Akibatnya, harga pangan di Indonesia sangat tidak stabil.

Belakangan, pemerintah justru disibukkan oleh kelangkaan daging sapi di pasar sehingga memaksa Kementerian Perdagangan menerbitkan izin impor puluhan ribu sapi bagi Perusahaan Umum Bulog guna menekan harga. “Kedaulatan pangan belum tercapai. Kita masih rentan gagal panen dan mudah diterpa ketidakstabilan harga pangan,” kata Jokowi dalam pidatonya di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Jumat (14/8).

Masalah kedua yang menghambat perputaran roda ekonomi negeri menurut mantan Walikota Solo adalah minimnya moda transportasi massal di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pekerjaan rumah tersebut menjadi bagian dari rencana pembangunan infrastruktur yang belum bisa disediakan pemerintah. “Sementara di bidang maritim dan illegal fishing, pencurian ikan dan penjarahan sumber daya laut menyebabkan kerugian negara yang besar. Ini sudah mulai diperbaiki,” kata Jokowi.

Berlanjut ke masalah keempat, Jokowi menyebut defisit energi yang dialami Indonesia sangat mengganggu pemerintah dalam mencapai target-target pertumbuhan yang sudah ditetapkan. “Kita masih menghadapi masalah ketersediaan tenaga listrik untuk menopang kehidupan warga dan pembangunan ekonomi. Ditambah lagi, produksi bahan bakar minyak (BBM) masih defisit sekitar 600 ribu barel per hari,” keluhnya.

Lima masalah utama tersebut menurut Jokowi harus bisa mulai diperbaiki pemerintah dalam sisa tahun berjalan oleh para menteri Kabinet Kerja. Namun, ia juga meminta seluruh masyarakat maupun institusi resmi seperti lembaga penegak hukum, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan partai politik untuk tidak membuat bangsa ini terjebak pada lingkaran ego masing-masing. “Hal ini tentu saja menghambat program aksi pembangunan, budaya kerja, semangat gotong royong, dan tumbuhnya karakter bangsa,” kata Jokowi.

 



Sumber : CNN Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami