Inilah Cara Unik Rekrut Pegawai Ala Google
Sumber: Ilustrasi (Pixabay/FirmBee)

Career / 3 August 2015

Kalangan Sendiri

Inilah Cara Unik Rekrut Pegawai Ala Google

daniel.tanamal Official Writer
2890

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Tidak cuma terkenal dan tampak mendominasi di dunia maya, cara Google merekrut pegawai juga ternyata cukup unik. Seperti yang diberitakan oleh The New York Time, Lazlo Bock mengungkapkan ada beberapa cara yang dipakai Google saat ingin merekrut pegawainya dan berikut adalah beberapa di antaranya.

1. IPK (Nilai Ujian Tidak Penting)

Dulu seperti perusahaan-perusahaan pada umumnya, Google juga memina salinan trasnkrip nilai perguruan tinggi pada calon pegawainya. Tapi sekarang tidak lagi. Menurut Bock, alasannya adalah setelah 2-3 tahun, kinerja dan kemampuan pegawai di Google sama sekali tidak berhubungan dengan nilai yang mereka dapat saat mengenyam pendidikan. Ini karena saat di perguruan tinggi, keterampilan yang dibutuhkan sangat berbeda.

2. Manajer Diniai Oleh Pegawainya

Di banyak perusahaan, cuma managerlah yang menilai bawahannya. Tapi tidak di Google. Para pegawai Google mendapat dua kesempatan dalam satu tahun untuk mengisi survei tentang bagaimana kinerja dan perlakuan manager terhadap mereka (para bawahan).

3. Pertanyaan Asah Otak Saat Wawancara Tidak Berguna

Banyak dari mereka yang saat wawancara di Google akan ditanyakan pertanyaan yang mustahil untuk dicari jawabannya dan salah satu contohnya adalah berapa banyak stasiun gas yang ada di Manhattan. Pertanyaan tersebut memang bisa mengukur kemampuan calon karyawan dalam berpikir analitik, tapi sebenarnya saat diterima bekerja nanti mereka tidak akan memprediksi apapun dan pertanyaan tersebut diajukan hanya untuk meembuat pewawancara tampak lebih pintar saja.




Sumber : duniaprofessional.com
Halaman :
1

Ikuti Kami