Imbauan PGI Atas Aksi Teror di Gereja

Internasional / 22 July 2015

Kalangan Sendiri

Imbauan PGI Atas Aksi Teror di Gereja

Theresia Karo Karo Official Writer
5076
Ketua Bidang Humas Persatuan Gereja-gereja seluruh Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow berharap agar aksi teror yang dilakukan terhadap dua gereja di Jawa Tengah tidak disangkut-pautkan dengan kasus yang terjadi di Tolikarang, Papua.

Dilansir dari JPNN (22/7), Jeirry menyatakan keprihatinannya.“Kami sangat prihatin. Apakah ini adalah akibat lanjutan dari peristiwa di Tolikara, memang belum bisa dipastikan. Sebab upaya pembakaran ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga belum jelas siapa pihak yang melakukan hal ini,” terangnya.

Menurutnya, insiden yang terjadi tepat di perayaan Idul Fitri tersebut dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk memicu perpecahan bangsa Indonesia. Jeirry mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing konflik.

“Karena itu, PGI mengimbau agar gereja-gereja lebih berhati-hati menjalankan aktivitasnya. Pergaulan dengan masyarakat sekitar harus lebih ditingkatkan untuk memperkuat keakraban dan menghilangkan kecurigaan,” terangnya.

Di lain pihak, pihak berwajib juga turut andil dalam menciptakan suasana kondusif dan menjamin keamanan bagi masyarakat. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan gereja-gereja yang ada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk meningkatkan keamanan.

“Saya kira Panglima Kodam Jaya dan Kapolda menjamin keamanan Jakarta,” ungkapnya saat ditemui di Markas Polda Metro Jaya, kemarin (21/7). Antisipasi lain yang dilakukan pihaknya adalah dengan menjalin komunikasi terhadap para mahasiswa Papua yang berada di Jakarta. Sehingga mereka tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Indonesia disebut sebagai negara dengan yang kaya akan budaya. Hal ini terlihat dari keberagaman suku, agama, dan ras masyarakatnya. Meskipun begitu, untuk menciptakan kerukunan di antara keberagaman ini memang membutuhkan usaha yang lebih. Belum lagi ada unsur keegoisan, perselisihan, dan kesalahpahaman yang sering memicu konflik.

Oleh sebab itu, mari lihat lagi dasar negara Indonesia, yakni Pancasila. Kelima butir sila tersebut dengan jelas menerangkan pedoman praktis bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan. Mari tetap kenakan kasih dan saling menghormati antar pemeluk agama, sehingga tercipta kerukunan hidup di Indonesia.


Sumber : JPNN/Tempo.co by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami