Kalangan Sendiri
-
Share:
Kunjungi Amerika Selatan, Paus Fokus pada ‘Kaum Pinggiran’
Theresia Karo Karo Official Writer
6265
Quito, menjadi tempat persinggahan pertama Paus Fransiskus dalam tujuh hari perjalanannya di Amerika Selatan. Setibanya di Bandara Mariscal Sucre (5/7), Paus disambut oleh Presiden Ekuador Rafael Correa. Turut hadir juga pejabat pemerintah dan gereja, serta warga Ekuador yang menyambutnya dengan bendera kepausan.
Dilansir dari Voa, keesokan harinya (6/7), Paus melanjutkan perjalannnya menuju Guayaquil, kota pelabuhan di Ekuador baratdaya dalam rangka memimpin misa yang diadakan di tempat terbuka. Ratusan ribu jemaat dilaporkan berkumpul untuk menghadiri misa pemimpin umat Katolik tersebut.
Sebelum berangkat ke Bolivia dan Paraguay, Paus diketahui juga mengadakan misa di Taman Bicentennial. Meskipun melakukan lawatan ke benua kelahirannya, Paus disebutkan tidak akan mengunjungi Argentina, negara asalnya.
Dalam pidatonya, Paus mengungkapkan bahwa Kitab Suci merupakan ‘senjata’ dalam menghadapi tantangan dunia saat ini. Selain itu, Paus yang berusia 78 tahun ini juga menyatakan bahwa Gereja Katolik siap membantu warga Ekuador, di tengah permasalahan protes perubahan pajak dan otoritarianisme yang saat ini terjadi di negara tersebut.
Pihak Takhta Suci Vatikan mengungkapkan bahwa kunjungan Paus kali ini berfokus pada ‘kaum pinggiran’. Terutama yang berkaitan dengan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Sumber : Kompas/Voaindonesia.com by tk
Dilansir dari Voa, keesokan harinya (6/7), Paus melanjutkan perjalannnya menuju Guayaquil, kota pelabuhan di Ekuador baratdaya dalam rangka memimpin misa yang diadakan di tempat terbuka. Ratusan ribu jemaat dilaporkan berkumpul untuk menghadiri misa pemimpin umat Katolik tersebut.
Sebelum berangkat ke Bolivia dan Paraguay, Paus diketahui juga mengadakan misa di Taman Bicentennial. Meskipun melakukan lawatan ke benua kelahirannya, Paus disebutkan tidak akan mengunjungi Argentina, negara asalnya.
Dalam pidatonya, Paus mengungkapkan bahwa Kitab Suci merupakan ‘senjata’ dalam menghadapi tantangan dunia saat ini. Selain itu, Paus yang berusia 78 tahun ini juga menyatakan bahwa Gereja Katolik siap membantu warga Ekuador, di tengah permasalahan protes perubahan pajak dan otoritarianisme yang saat ini terjadi di negara tersebut.
Pihak Takhta Suci Vatikan mengungkapkan bahwa kunjungan Paus kali ini berfokus pada ‘kaum pinggiran’. Terutama yang berkaitan dengan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Halaman :
1
Hot Topics
- Cahaya Bagi Negeri
- Daily Devotional
- Nabi Palsu
- Khotbah Tentang Bersyukur
- Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang
Related Articles
